Allahumma sholli ’ala
muhammad wa’ala sayyidina muhammad, Shalawat atasmu kekasih Tuhanku, semoga Kejayaan Islam
berpendar sepanjang masa kekal hingga akhirat!
Seminggu lagi, kita akan memperingati hari kelahiran
Rasulullah, 12 Rabiul Awwal, dan di bulan ini juga, tepat tanggal 5 Rabiul Awal
setengah umur manusia telah aku lewati, senangnya hatiku ketika aku tahu lahir
pada bulan yang sama dengan Rasulullah, semoga bisa menjadi pengikutnya yang
hanif, dan berharap memperoleh syafaatnya kelak di hari tiada lagi penolong.
Tidak wajar memang mengenal kapan kita dilahirkan
menggunakan kalender hijriyah, kebanyakan orang mengingat hari lahirnya
menggunakan penanggalan masehi, tidak salah sih
karena itu yang terjadi pada umumnya. Tapi aku ingin sedikit beda kali ini
menulisnya
Beruntung aku punya kakek yang pertama kali mengenalkan
penanggalan hijriyah, kurang lebih delapan belas tahun kakek Abdullah menemani
perjalanan umurku, masih teringat semua kenangan indah, pitutur nasehatnya,
senda gurau, dan masih terlukis indah betapa aku dulu begitu manja dalam
pelukan dan buaiannya.
Muharram, Shafar,
Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban,
Ramadhan, Syawal, Dzulqaidah, Dzulhijjah.. tuturnya mengenalkan bulan-bulan Islam kepadaku. ..
“Gula jawa (panggilan
sayangku baca tulisanku ini), kau itu dilahirkan pada bulan yang sama dengan
Rasulullah.. bulan ketiga dalam Islam, dimana pada bulan itu banyak peristiwa
besar, dan pada bulan itu pula awalnya musim berbunga, awalnya tanaman
bersemi.. semoga engkau kelak menjadi bunga yang tumbuh bercahaya meneduhkan
taman surga”
pitutur kakekku ketika duduk selesai
sholat magrib di surau belakang rumah.
Aku hanya tersenyum kala itu, tidak begitu mengerti apa yang
dituturkan kakek, hanya bunga berkilau yang aku tahu, seperti kuncup-kuncup
bunga yang mekar dipagi hari, basah oleh embun dan kemilau terterpa mentari. Ahh..
rasanya baru kemarin aku bermanja dalam pelukan dan buaianmu Kek, waktu
berjalan begitu cepat, mengelupas guratan-guratan kisah antara aku dan
kehidupan.
Terima kasih engkau sempat menitipkan sedikit ilmu, sebelum
pergi melepasku berjalan sendiri mengarungi luasnya satuan masa yang ternyata
hanya 1,5 jam perjalanan malaikat dari langit menuju bumi. Ada banyak rintangan dan halangan, tapi lebih
banyak kesenangan dan keberkahan yang aku dapati. Terima kasih Tuhan, Engkau
ijinkan aku melewati waktu hingga pagi ini dengan baik
Semoga Engkau memberikan keberkahan sisa waktuku yang
mungkin tinggal 45 menit kedepan, atau mungkin 10 menit, atau mungkin sudah
dalam hitungan detik. Aku tidak pernah tahu, tapi Tuhan kapanpun Engkau ingin
menemuiku aku akan selalu siap tersenyum, tapi Tuhan.. di separuh akhir waktuku
ini.. aku mohon kepada-Mu, ijinkan aku untuk menjadi lebih baik dan terbaik.. hingga
akhirnya Khusnul Khatimah dengan tersenyum seperti mujahidah Palestina
11 Januari 1913
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)