Saya Bangga jadi Bondowosoan .. kamu ..?! |
Tidak adil rasanya jika saya menuliskan hasil percakapan saya dengan seorang turis muda asal Belanda beberapa minggu lalu, sebagai acuan untuk menuliskan tentang Bondowoso di mata dunia.
Tapi setidaknya ada nol koma sekian persen dari penduduk Dunia yang mengakui keberadaan Bondowoso bukan :) jadi boleh ya saya gunakan judul Bondowoso di Mata Dunia, sebagai judul tulisan saya kali ini. Selain dari hasil percakapan saya dengan Bart, turis muda asal Belanda yang saya pandu keliling Bondowoso, saya juga akan menuliskan beberapa komentar yang saya ingat, dari beberapa turis-turis asing yang pernah berkunjung ke Bondowoso, dan kebetulan saya yang jadi guide nya he he he
Dan tujuan saya menulis tentang Bondowoso, karena saya anak Bondowoso, yang lahir dan besar di Bondowoso, kemudian merantau hingga akhirnya kembali lagi ke pelukan kota ini. Sejak kecil, memang banyak "negative content dan comments" tentang Bondowoso, yang dibilang kota mati, kota pensiun, masyarakatnya gak mau maju lah, terbelakang, hingga gelar daerah miskin juga disematkan pada kota ini.
Dokar atau Delman Hias di Alun-Alun Bondowoso |
Hmmm lalu apa yang akan dibanggakan oleh generasi muda Bondowoso? jika mampunya hanya mencemooh, mengumpat, menggerutu dan membenci kotanya sendiri, bahkan malu mengakui asal daerah ketika sedang berpetualang ke luar kota maupun ke luar negeri. Melalui tulisan ini, saya ingiin sekali menumbuhkan rasa bangga, cinta, dan takjub akan kota kelahirannya.
Bondowoso, adalah kota kecil yang berada di area tapal kuda, merupakan satu-satunya kota yang tidak mempunyai garis pantai, mungkin dari letak geografis ini, menjadikan orang-orang Bondowoso, susah menjangkau kemajuan dan peradaban dengan cepat. Ahh itu kan dulu :) sekarang internet sudah masuk Bondowoso, hanya saja penggunaannya belum maksimal mungkin loh ya !
Trus apa lagi yang harus saya banggakan?! Ya kadang orang yang lama tinggal di surga itu kurang bersyukur dan menikmati apa yang di berikan Tuhan, sehingga sering mengeluh, sering menggerutu, sering apalah apalah ya gitu hahaha.. Contohnya Nabi Adam dan Hawa, udah enak-enakan selonjoran di Surga masih aja ga bersyukur, nah begitu di keluarin dari Surga, baru deh tau rasanya enak tinggal di Surga hehehe
Nah begitu juga dengan kita, yang sudah lama tinggal di Bondowoso, yang boleh dikatakan Hidden Paradise (ini kata-kata asli dari Mr. Thleeal Mohammed, turis asal UK yang datang ke Bondowoso) karena sudah tiap hari liat yang indah-indah, makan mudah, apa-apa adah ..ehh jadi maksah hahah, kita jadi gak sadar dan kurang bersyukur akan apa yang kita miliki. So kalau kamu asli Bondowoso, kemudian masih suka menyerapah, menggerutu, menyumpah .. coba deh kamu keluar sebentaaaar aja dari Bondowoso, merantau kek kemana gitu. Setelah kembali, kamu pasti akan menjadi orang yang berbeda dalam menilai sesuatu.
Okey, sekarang ini tentang Bondowoso di mata dunia. Dari percakapan saya dengan Bart, seorang mahasiswa kedokteran di Belanda, yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Bondowoso, untuk mencari kisah nenek moyangnya ..baca disini ya. Dia mengatakan, bahwa Kota Bondowoso bersih, sejuk dan nyaman, terutama landscape nya yang begitu menakjubkan. Pemandangan hijau, langit biru, udara segar, air yang jernih .. itu adalah kekayaan yang jarang kita temui di tempat lain.
Coba deh bayangkan, mulai masuk dari arak-arak Bondowoso, apa yang kita lihat? rumput hijau, sapi, sawah subur, hutan jati, udara dengan polusi yang masih sangat kecil, suara hewan-hewan musim panas, burung beraneka jenis terbang dan berkicau, monyet-monyet liar yang turun mencari makan di pinggiran tebing, gemiricik air sumber di tikungan arak-arak yang sangat jernih dan segar. Kupu-kupu dan warna warni bunga tumbuh liar. Itu semua menemani perjalanan kita. apakah kurang cukup untuk kita bersyukur?
Bandingkan kalau kita ke kota-kota besar, macet, panas, bau, asap kendaraan yang bikin sesak, pemukiman kumuh, tumpukan sampah, duhh belum lagi banjir, suara sirine bertalu-talu, klakson kendaraan yang saling bersahutan, peluh dan keringat yang membanjir, karena udara yang panas, belum lagi air sungai yang kotor, penuh dengan sampah ..ohhh tidaak :D fabiayyi ala irabbikuma tukadzibaan ..
Bart juga menyampaikan, dia sangat terkesan dengan orang-orang Bondowoso dan Indonesia pada umumnya, yang sangat mudah sekali menolong, bertegur sapa, tersenyum, dan itu semua TIDAK kita temui kalau ke luar negeri. Pernah gak sih kebayang, kita jatuh tabrakan, terus ga ada yang menolong, seperti kasus bayi yang tertabrak motor, tapi orang-orang dengan kuat hati lalu lalang tanpa peduli hingga akhirnya meninggal .. itu ada di Cina .. coba dehh kalo di Indonesia atau di Bondowoso begitu .. miris gak ..?? duhh Naudzubillah
Dan bayangkan, kalau kita ke Kota Besar, mau tanya alamat saja susahnya setengah mati, tapi kalau di kota kecil, contohonya Bondowoso (lagi hehehe) sampai diantarkan ke pintu rumah alamat yang dicari .. MasyaAllah ya kita punya komunitas orang-orang yang peduli, meski ada juga yang gak peduli .. ya namanya juga manusia :)
Bondowoso Rumah Kita :) |
Trus dari teman saya yang dari UK itu, Thleeal Mohammed, dia bilang pingin tinggal di sini, karena orang-orangnya yang hangat, kemana mata memandang melihat gugusan gunung yang indah, warna-warna alam yang cerah, bangun pagi mencium aroma kopi yang sedap, sambil mendengar burung berkicau di balik jendela .. Itu kalau kalian di kota besar, cuma bisa ditemui di dalam Hotel yang disetting seperti sedang berada di alam, dan tariffnya selangit, hanya untuk menikmati suasana seperti di kampungmu itu loh! .. Bondowoso punya semua itu :D hehehe berarti Bondowoso Kota Mahal dong .. karena suasananya sekelas dengan hotel atau ressort elite :D hehehe kotamu ada gak?
Selain itu, Bondowoso punya buaaanyaaaaakkk tempat wisata alam yang buagusss. Gak kalah kok dengan kota-kota lain. Kawah Ijen biarpun jadi rebutan antara dua bupati eh.. maksudnya dua kabupaten, ya sudah biar mereka yang rebutan, kita yang bancak'an hahaha .. Kawah Ijen adalah tempat wisata yang tersohor di dunia, apalagi sejak dikenalnya blue fire.
Thleeal Mohammad saat menjadi Guru Tamu di At. Taqwa |
Blue fire itu katanya sih ada 2 awalnya, tapi sekarang ada 3 .. yang pertama itu ada di Iceland atau Island, yang ke dua itu di Lereng Kawah Ijen, dan yang ke tiga di Rinai si api biru hehehehe ..Bukankah itu berarti benar-benar eksklusif dong Bondowoso, dipilih Tuhan sebagai kota percikan surga .. indah, sejuk, hijau, dan damai dan beruntungnya kita yang lahir, tumbuh, besar dan mati disini .. karena kita adalah bagian dari penghuni percikan surga itu tadi ..
Dan beberapa hari lalu, saya di kontak oleh seorang photographer dunia asal USA yang bermukim di Singapore, minta diantar ke Ijen untuk keperluan fotografi nya InshaAllah bulan depan .. Cobaa masih kurang bangga apa menjadi Bondowosoan? hahahaha
Bahkan banyak juga kok orang Bondowoso perantauan ataupun yang ada di Bondowoso, mereka adalah orang-orang hebat, seperti Ko Sugeng Sutanto, fotografer yang terkenal dengan micro dan landscapenya, hingga banyak dikenal dunia! boleh di bilang beliau ini artisnya Bondowoso, kalah itu K-pop hahahah .. ampunn ko xixixixi
Okey ya .. sampai disini dulu tulisan saya tentang Bondowoso, tuh saya kasih foto cowo ganteng asal Belanda dan UK :p
Bondowoso indah....walau baru merantau 5 tahun ke ibukota profinsi jawa timur... setidaknya saya cukup bisa mengerti bagaimana enaknya bondowoso untuk menjadi rumah alias objek pulang kampung. adem..bebas macet....orangnya ramah-ramah dan yang pasti karena saya lahir dan tumbuh besar di kota tercinta ini ^_^
ReplyDeleteTerima kasih ayu :) sudah berkunjung di blog saya .. sukses selalu ya di rantau
DeleteKayaknya asik nih tinggal di bondowoso.
ReplyDeleteSalam dari Lamongan :)
tapi kalau di Bondowoso gak ada ikan bandeng yang enak dan besar-besar kaya di Lamongan :) hihihi ... salam kenal juga ya dari Bondowoso :) terima kasih sudah berkunjung
Deleteterimaksahih bang.
ReplyDeletejujur. baca tulisan ini
jadi rindu bondowoso
wkwk
Sekarang merantau di Bali rasanya balik Bondowoso gak mau balik lagi ke Bali hikss
ReplyDeleteKangen kota kelahiranku. Huaaaa terharu aku bacanya. Jadi bangga lahir di bindowoso
ReplyDelete