Hari Kedua di Selangor, tepatnya di Kota Klang yang nyaman, tidak terlalu ramai ataupun macet. Saya suka udaranya yang hangat, khas udara pesisir pantai.
Mengawali hari dengan buah dan yoghurt,
segelas susu segar tak lupa juice buah di meja makan, membuat penampilan saya
hari ini lebih segar setelah menempuh perjalanan ribuan mil dari rumah.. Ahh
kemanapun saya pergi, Indonesia tetap tempat yang akan selalu saya rindukan
untuk pulang
Okey, kali ini tim dari MySelangorStory,
akan membawa kami berjalan-jalan di sekitar Kota Klang, Klang Heritage! Ini
adalah tempat paling favorit bagi saya, hampir setiap kota dan Negara yang saya
kunjungi, selalu Heritage spot yang menjadi tujuan utama saya.
Menurut saya untuk mengenal sebuah
Negara, kota, penduduk dan budaya masyarakat setempat diawali dengan mengenal
sejarahnya, bahkan sebuah kata bijak mengatakan “kenalilah sejarahmu agar kau
gemilang di masa kini dan masa depan”… maka mulailah mengenal sejarah kota mu!
Ini yang selalu membuat saya iri jika
berkunjung ke Luar Negeri, pemerintahan dan penduduk setempat sangat aware dan peduli dengan sejarah Negerinya, hal
ini ditandai dengan masih terjaga dan terawatnya bangunan-bangunan kuno bersejarah
di kota mereka. Semua bangunan masih sangat tertata dan sama persis seperti
pada awal gedung tersebut di bangung.
Perjalanan kali ini seolah saya sedang
diajak masuk ke “pintu ajaib” doraemon yang membawa saya menyusuri lorong masa lalu, menikmati setiap sudut kota,
cerita-cerita di balik kokohnya dinding mengenang tentang kejayaan sebuah
Negeri di masa lalu hingga sekarang. Melihat kearifan para Pemimpin Negeri,
bagaimana mereka memimpin rakyatnya mencapai kemakmuran.
Sekitar 25 menit perjalanan meninggalkan
Premier Hotel, bus kami tiba di Stasiun tertua di Kota Klang, bahkan
satu-satunya hehehe.. dan sampai kini masih dipakai. Oupss ternyata tempat ini
adalah tempat yang saya tuju kemarin, menempuh perjalanan sekitar satu jam dari
KL Sentral Kuala Lumpur, karena saya datang lebih awal untuk acara ini ..
(ceritanaya baca posting sebelumnya ya..)
Stasiun ini sudah ada sejak tahun 1890,
weew sudah ratusan tahun dan masih megah berdiri, ini bukti bahwa pemerintah
Selangor sangat menjaga kelestarian heritage nya, 2 thumbs up! Tepat di depan stasiun ini saya sempat mencoba masakan
mamak, ketika menunggu Mrs. Cloud – salah satu tim panitia yang menjemput saya,
Devi dan Rusli, di sini. Saya
mencoba membeli Roti Canai.. dan WOW!! PERFECTO .. LEZATO! Ha ha ha.. lebaynya
saya.. tapi memang ini yang pertama, rotinya lembutttt sekali enak gila dah
pokoknya.. kalau boleh saya bilang dengan logat Surabaya.. Wueeeenaaak Poll
Cak!! Oh ya nama restorannya “Restaurant Bismillah”.. mantap dicoba!
Dari Klang Stesen, kami berjalan kaki ke
Selatan menuju Gedung Raja Abdullah yang dibangun pada tahun 1857, pertama kali
digunakan pada tahun 1874 tempat menyimpan senjata, makanan dan perbekalan, kemudian
pernah dialih fungsikan oleh Inggris, menjadi kantor polisi pada tahun 1880
hingga 1974, sekarang tempat ini lebih digunakan sebagai museum, tapi sayangnya
sedang tutup karena libur nasional.
Akhirnya perjalanan
dilanjutkan ke Rumah Bomba, kalau di
Indonesia ini namanya Pemadam Kebakaran, gedung dengan gaya Victorian Style juga masih terawat meski
sudah berdiri ratusan tahun, sejak 1890.
Spot selanjutnya
kita ke Kuil Hindu, Kuil Sri Nagara Thendayuthapani, salah satu kuil Hindu
tertua di Kota Klang, seperti layaknya kuil-kuil India lainnya, kuil ini juga
memiliki design arsitektur yang sama, dengan stupa penuh ukiran patung memuncak
di bagian bubung atapnya. Saat itu masih pagi, hanya terlihat beberapa orang
yang masuk untuk sembahyang. Hal yang perlu kita ketahui jika memasuki kuil,
sama seperti halnya pura di Bali, untuk perempuan yang sedang menstruasi, tidak
diperkenankan masuk
Sebelum memasuki
kuil, ada pancuran air yang biasa digunakan pengunjung untuk mencuci kaki,
tangan, Saya bersama Devi mencoba memasuki kuil tersebut, Devi memberi tahu
saya untuk melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu jika memasuki kuil, dan
ketika kelua mendahulukan kaki kiri.. ahh sama ya seperti kita masuk masjid.
Saya berkesempatan melihat bagaiman Devi bersembahyang, terima kasih Devi telah
berbagi budaya dengan saya J
Sekitar pukul 11
siang, kami dibawa menuju Royal Galery, atau disebut juga Galeri Diraja Sultan
Abdul Aziz. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek PWD Architect Arthur B. Hubback pada tahun 1909, dan pertama kali
digunakan oleh Yang Dipertuan Agung XI
Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Alhaj, ayah dari Sultan yang sekarang,
pada tahun 1988.
Dalam gedung ini
kita bisa melihat berbagai macam koleksi dan peninggalan keluarga kesultanan,
tapi tidak boleh difoto.. beruntungnya kami, para peserta blogger MySelangorStory
yang diperkenankan mengambil gambar.. khusus untuk menulis! Yeayyy. Sultan
Selangor ini punya berbagai macam koleksi mulai dari sepeda kuno, music box tua, stempel Kesultanan,
pedang, baju-baju Kesultanan, hingga kamera LSR loh.. gak tanggung-tanggung, kameranya merek Leica!
Lebih dari satu jam
kami berkeliling di Royal Galery, meski tidak semua ruangan bisa kita lihat,
tapi setidaknya saya senang dan mengenal sejarah Kota Klang, Selangor. Selanjutnya
kami akan menuju ke kuil budha Kwan Im. Kuil ini sudah berusia lebih dari 100
tahun, dan masih digunakan sebagai tempat persembahyangan umat Budha, biasanya
ramai pada hari Waisak.
Ornamen khas Tiong Hwa begitu kental di kuil ini,
perpaduan warna merah kuning dan hijau berpadu indah. Saya sangat tertarik
dengan pintu super besar di gapura kuil ini, saya pun mengambil gambar oranamen
pintu tersebut, lalu tiba-tiba seorang kakek mendekati, dan menjelaskan tentang
filosofi pintu tersebut.
Bahwa pintu ini
terbuat dari kayu dan besi yang kokoh, butuh tenaga beberapa orang untuk
mendorongnya, ini berkaitan dengan pertahanan, sedangkan gelang besi yang
berada pada pintu tersebut, berfungsi sebagai “bel masuk” bagi tamu yang
datang. Dulu setiap keluarga Tiong Hwa, konon katanya akan mengenali siapa yang
datang dari cara mengetuk pintu tersebut, ketukan yang terdengar tergesa-gesa
dan tanpa jeda, menandakan “tamu tak dikenal” sedangkan tamu yang mengetuk
hanya satu atau dua kali, adalah keluarga mereka sendiri. Jadi mereka mengenal
kode ketukan untuk mengenali siapa tamu yang berada di balik pintu.
Wah cerdas idenya..
kalau sekarang orang sudah pakai intercom
dan cctv untuk mengetahui siapa yang
berkunjung, bahkan menggunakan jasa security
untuk menjaga rumah-rumah mewah mereka. Benar-benar mengesankan menelusuri
sejarah sebuah bangsa! Nah sekarang sebelum makan siang, kami diajak melihat jembatan
tua, disebut jembatan Kot.
Jembatan ini
memiliki desain yang unik, karena menyerupai doublé deck, bagian bawahnya
digunakan untuk pejalan kaki, sepeda, motor sedangkan untuk bagian atasnya
digunakan untuk kendaraan jalur cepat (mobil, truk, bus). Bagian bawah jembatan
pertama kali digunakan pada tahun 1957, dan pada tahun 1980 bagian atas
jembatan ini mulai difungsikan.
Sebenarnya masih
banyak tempat yang harus di-explore,
tapi karena padatnya jadwal dan waktu yang terus menghimpit, kurang dari 10
tempat yang kami kunjungi.. hmm semoga bisa datang lagi ke Klang dan mengeksplore
lebih banyak lagi sejarah Kota Tua yang menawan ini!
Berikutnya kita
akan berjalan-jalan ke Jalan Tengku Kelana, ke Little India ..yeaay ini tempat
paling favorit buat saya ketika berkunjung ke Malaysia atau Singapura, banyak
pernak pernik cantik yang bisa kita lihat sekaligus tradisi yang selalu mereka
jaga! Nah sebelum menuju kesana, kami berhenti sebentar di seberang jalan
sebuah gereja tua, yang katanya dibangun sejak tahun 1918, wahh cantik
bangunannya, namanya Gereja Our Lady of Lourdes
Cuma 5 menit waktu
yang diberikan untuk mengambil gambar dari seberang jalan.. yaa tak apalah yang
penting kita sedikit tahu apa saja yang harus dikunjungi ketika singgah lagi ke
Klang! Ditunggu cerita selanjutnya ya.. Little India!
#Day 2 My Selangor Story baca lanjutannya disini yaa.. terima kasih
1. Archana Curry House : Kelezatan Khas India di Little India Klang Selangor
2. Nonton Film 5D di Bioskop Air Sunway Lagoon
Komplit and lengkap bgt storynya buk. Full sejarah, sesuai judul :). itu di foto2nya banyak penampakan yak.hahahaha..
ReplyDeletehahaha dicko.. iya nih pas lagi banyak penampakan :D
ReplyDeletemakasih ya udah mampir kesini
ah serius gue jadi kepengen ke situ, bagusan mana sama lil india yg di Singapore ato KL? trus dari KL sendiri berapa jam?
ReplyDeletekalau Lil India KL aku belum pernah, kalo yang Singapore, lebih tertata .. disini lebih keliatan klassiknya..
ReplyDeletekalau dari KL Sentral naik komuter sekitar 45 - 60 menitan lah heheh layak dicobaa ada 18 heritage sebenarnya..tapi belum semua
Little India Klang ini yang terbesar di Malaysia. Atmosfirnya beda sekali. Serasa kayak ga di Malaysia. :D
ReplyDeleteah iya kah? aku baru tahu loh kalau Klang itu yang terbesar, soalnya yang di KL belum aku kunjungi :) iya seru banget jalan2 disitu jadi pengen kesana lagi..
Deleteterima kasih ya citra sudah mampir :)
saya sungguh berbesar hati untuk berkongsi budaya saya kepada u, ericka. banyak lagi yg saya perlu pelajari tapi budaya setiap agama memang fascinating. if everyone can think the same, we dont hv problem in the world. PEACE!
ReplyDeleteaiih devii :) that was wonderful experiences for me sharing about culture and life.. thank you! and PEACE
Delete