
Tuhan, aku adalah setitik noktah yang sengaja Engkau ciptakan Menjadi salah satu warna di dunia ini
Setiap pergerakan langkahku, ada dalam genggaman Mu
Tuhan, aku bukanlah noktah putih yang abadi berpendar
Aku berada pada warna warni dunia
Terkadang merah, sesaat jingga, melebur menjadi hitam hingga pekat tak terlihat
Hanya Engkau sajalah Tuhan, yang mampu membuatku kembali berpendar
Tuhan, aku tidak pernah menyesal menjadi setitik noktah
Engkau memberikan jiwa didalamnya
Jiwaku menangis ketika bumi membuatku terpental
Jiwaku meradang ketika melewati lautan onak
Jiwaku berkeluh kesah ketika tak kunjung bertemu asa
Namun Mengingat Mu membuat jiwaku berdamai
Tuhan, aku berjalan diatas garis
Mendaki tanjakan, menuruni kelokan, hingga terjun menyelam jurang
Bahkan aku sering tersesat
Jikalau Engkau tidak mengirimkan cahaya
Aku yakin.. tak akan pernah sampai pada akhir garis Mu
Agar tahu bagaimana jika berjumpa cita
Kau hembuskan gelisah
Agar tahu bagaimana berdiri tegar
Kau munculkan lelah dan semangat
Agar aku mengerti hidup itu indah
Dan Tuhan.. Jika aku boleh memilih,
Aku pasti meminta surga dunia dan surga keabadian
Agar aku selalu tersenyum melihat Mu
Tapi Tuhan Engkau lebih mencintaiku
Kau biarkan aku mengembara di dunia, menjadi noktah yang berpendar
Membiarkan aku melihat Mu pada kemilau dunia
Membiarkan aku mendengar Mu pada setiap alam yang bergeming
Merasakan kedekatan Mu hingga ujung leherku
Merasakan surga yang lebih indah dari sekedar duniaku
Ketika Noktah tak lagi berpendar
Ketika Binar Noktah itu benar-benar sirna
Saat itu pula perjalanan panjangku berakhir
Senyumku terkembang Memeluk Mu dalam damai
Seperti ketika Engkau masih memelukku Di surga Mu dulu
by Chittanesia 2011 March
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)