Via Showbiz Liputan6 dot com |
Kehebohan para netizen atas perubahan penampilan Rina Nose semalam yang sempat menjadi hot issue karena melepas hijabnya, membuat saya ingin menulis di blog ini dari sudut pandang yang berbeda.
Seperti kita ketahui sejak tahun 2016 Rina Nose telah merubah penampilannya dari tidak berhijab menjadi "berhijab syar'ie". Tentunya banyak fans setia maupun yang baru mengenal Rina berbahagia atas perubahan penampilannya itu.
Gaya berpakaian Rina sempat menjadi trend setter bagi kalangan hijabers Indonesia, bahkan juga bagi hijabers beberapa Negara tetangga di Asia Tenggara yang mengenal Rina Nose sebagai salah satu presenter acara ajang pencarian bakat dangdut, di salah satu televisi Nasional kita.
Kalau tulisan ini disebut sebagai "pengejar rating".. ya boleh saja anda mengatakan begitu, he he he. Awalnya saya tidak tahu tentang berita ini, saya tidak sengaja melihat status salah satu teman di whatsapp tentang kabar Rina Nose melepas hijab.
Waaah .. sontak saya langsung browsing berita tentang Rina Nose, juga melihat video streaming Indosiar untuk acara Dangdut Academy Asia III yang sedang berlangsung tadi malam. Benar.., ternyata beritanya sudah viral dan jadi trending topic di dunia maya!
Sedikit menghela nafas membayangkan perasaan Rina Nose yang mungkin sedang kalut, sedih, marah dan nggak nyaman, karena terbatasnya ruang privacy. Ribuan netizen "ngrasani" alias mempergunjingkan secara massal atas apa yang telah diputuskan oleh Rina.
via wowkeren dot com |
Artis atau Seleb memang public figure yang dituntut untuk tampil secara sempurna dilayar kaca maupun off air. Bahkan harus tampil sesuai harapan fans-nya! Padahal mereka juga manusia biasa yang butuh privasi, punya masalah kehidupan, dan menginginkan hidup normal seperti kita semua... Selebriti juga manusia!
Mari kita coba belajar meng-analogi-kan tentang kasus ini seperti sebuah ruang kelas di salah satu sekolah. Dalam ruang kelas itu ada guru dan murid yang sedang mengerjakan ujian, lalu siapakah yang paling berhak memberikan nilai untuk murid? apakah murid lain atau guru?
Guru ibarat Tuhan dan murid adalah kita, meski kita "merasa" bahwa jawaban kita benar tapi kita tidak perlu "menyalahkan" jawaban orang lain pada saat ujian itu. Yang perlu kita lakukan adalah fokus pada soal ujian dan jawaban yang kita berikan hingga ujian itu selesai dan dikumpulkan.
Agama Urusan Personal Manusia dengan Tuhannya
Akan ada banyak pertentangan ketika kita bicara tentang agama, jangankan antar agama satu agama saja banyak "penafsiran" yang berbeda.
Memang sedikit sensi sih menulis tema tentang agama, tapi saya ingin beropini sedikit setelah sekian lama bungkam dan mencoba menahan diri untuk tidak berkomentar atau menanggapi apapun atas banyak hal yang beredar di dunia maya, khususnya tentang perdebatan dalil dan pemahaman tentang agama.
Saya mungkin dinilai tidak cukup mumpuni untuk menulis tentang issue ini karena saya tidak punya background sekolah agama maupun jebolan pondok pesantren manapun, tapi ijinkan saya untuk berbicara sebentar melalui tulisan.
Posting Rina Perdana tanpa Hijab di IG pribadinya |
Meskipun mereka menyatakan dirinya sebagai "Para Pejuang Tuhan" atau "Penegak Agama Tuhan", tapi apakah Tuhan mengajarkan kekerasan atau paksaan agar manusia mengimani-Nya? Jawabanya SAMA SEKALI TIDAK!
Kalau Tuhan boleh meminjam dialek Surabaya, mungkin Dia sudah berkata begini :
"Bah kon kafir.. bah kon muslim .. bah kon percoyo .. bah kon gak percoyo .. Aku loh gak patheken..!"
Artinya Tuhan tidak peduli apakah kita mengimani-Nya atau kafir sekalipun, Tuhan tidak butuh dan tidak ada paksaan bagi semua mahkluk untuk beriman kepada-Nya, tapi kita yang butuh.
Hubungan Manusia dengan Tuhannya adalah hubungan vertikal yang lurus tanpa kelok, tidak ada intervensi dari pihak manapun yang boleh mengganggu hubungan cinta manusia dengan Tuhan-Nya, karena Tuhan Maha Cemburu!
Tuhan tidak menilai hambanya seperti guru menilai muridnya, yang cenderung menilai jawaban murid secara saklek, Tuhan tidak begitu .. Dia adalah Maha Rahman dan Rahim, dan Allah Maha Raja yang berhak menentukan nasib hamba-hamba-Nya.
Tidakkah kita ingat cerita tentang seorang pelacur yang masuk surga hanya karena memberi minum kepada seekor anjing yang kehausan? padahal jelas-jelas seorang pelacur itu banyak melakukan dosa .. so what do you think?
Tidakkah kita ingat cerita tentang seorang pelacur yang masuk surga hanya karena memberi minum kepada seekor anjing yang kehausan? padahal jelas-jelas seorang pelacur itu banyak melakukan dosa .. so what do you think?
Menghormati Keputusan Orang Lain Meski Berbeda
Kembali kepada kisah Rina Nose, secara pribadi saya juga kecewa dengan keputusan yang diambilnya, tapi saya tidak berhak memaksa maupun menyudutkan bahkan menyalahkan Rina.
Rina Nose dan Mantan Suami, via kapanlagi dot com |
Setiap pilihan akan memberikan pilihan baru juga konsekwensi yang terkait pada pilihan itu sendiri. Menjalankan serta Menjauhi Perintah Tuhan adalah pilihan bagi setiap manusia, dan Tuhan tidak peduli kita taat atau ingkar.
Saya tidak akan berpsekulasi atau menduga-duga mengapa Mbak Rina akhirnya melepas jilbab, terlepas gossip patah hati yang sedang beredar gegara batal balikan dengan mantannya.
Postingan terakhir dengan hijab, sehari sebelumnya via IG Rina Nose |
Yang pasti keimanan seseorang itu tidak bisa dinilai hanya dari penampilannya, apakah menggunakan jilbab syar'ie yang bertumpuk-tumpuk sampai ngepel lantai, menggunakan cadar asli buatan Jeddah sekalipun, hinnga memanjangkan jenggot yang katanya mengikuti sunnah Rasulullah serta bertato hitam di dahinya.
Tidak ada seorang manusia-pun yang mampu menilai keimanan seseorang, bahkan sekaliber Nabi Allah, tidak ada yang bisa menilai kesucian hati setiap manusia kecuali Allah S.W.T. sendiri.
Pesan dari kitab tua yang pernah saya baca, seorang alim pada masanya pernah berpesan bahwa ketika kita mencari ilmu kemudian menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, janganlah dulu berbangga bahwa diri ini sudah paling pandai lantas menggurui orang lain.
Hendaknya orang berilmu itu seperti kacang tanah, semakin berisi maka semakin menyembunyikan isinya, tidak pongah maupun jumawa.
Selain itu ada tiga pantangan sikap yang harus dihindari oleh orang berilmu menurut Sri Susuhunan Pakubuwono IV dalam Serat Wulangreh pada Pupuh Durma yaitu :
1. Tidak memuji diri sendiri,
2. Tidak berlebihan menjelekkan/memuji orang lain
3. Tidak mencela pekerjaan orang lain, serta tidak menggunjing kekurangan orang lain.
Nah .. pitutur-pitutur tua tersebut dirasa masih relevan untuk disampaikan dan dijalankan terkait dengan kehidupan jaman sekarang, serta selaras dengan nasehat para Nabi juga perintah Allah kepada hambanya yang mau berpikir.
Semoga dihari Jumat yang penuh berkah ini, kita mampu "mengunyah" lebih halus lagi setiap ilmu yang sedang kita pelajari hingga dapat menyaring saripatinya agar bermanfaat bagi kehidupan yang lebih baik.
Rina Nose dan Fakhrul Razi dulu, via bintang dot com |
Semoga Rina Nose diberikan ketenangan batin dan kebahagiaan dalam kehidupannya juga selalu dalam penjagaan Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Melindungi... Amin.
Sepakat dengan tulisan ini. Beragama itu urusan pribadi manusia dengan Tuhan.
ReplyDeleteterima kasih mbak Nanik sudah berkunjung :)
DeleteWah baru tahu nih, saya juga belum istiqomah kok dalam pakai hijan. Kalau Suami sih selalu bilang kalo ada orang di dunia ini yang packagingnya biasa tapi hati dan ketaatannya pada Tuhan luar biasa. Ketika Artis lebas jilbab begitu banyak gunjingan dari netizen sebuah negeri yang Bhineka Tunggal Ika, tapi riba meraja lela. Faktanya ayat tentang hutang, riba dab menjaga lisan lebih banyak dibanding perintah berjilbab. Surga itu hak Tuhan dan sholat adalah yang dihisab pertama kali :) lepas jilbab bukan berarti murtad kan? ;)
ReplyDeletehe he he iya bener mbak, orang lebih banyak menilai bungkusnya daripada isinya :)
DeleteSemoga dimudahkan Dan diberikan yg terbaik. Terlepas memang penuh kontrasepsi
ReplyDeleteaamiin :) terima kasih sudah mampir mbak .. saking semangatnya itu kontrasepsi maksudnya kontroversi ya ha ha ha
DeleteYang penting keputusan dia nggak pke jilbab nggak nganggu kepentingan orang banyak.
ReplyDeleteGitu klo aku mba..
he he he sepakat mbak :) pemirsanya saja yang terlalu reaktif
DeleteEmang sensitif ya mbak kalau udah masalah agama, seperti halnya masalah keimanan seseorang
ReplyDeleteiya mbak bener banget :)
DeleteSetuju sih, Eman emang, tapi ya kita juga ga punya hak buat ngatur kehidupan orang lain, toh urusan agama juga hanya kita dan Tuhan yang lebih tau
ReplyDeleteasyeekk .. terima kasih sayangkuh :-* sudah mampir kesini ya
DeleteMalah baru tahu berita ini. Sedih sih, tapi ya gimana lagi ya.
ReplyDeleteWow... Mantap Ulasannya.
ReplyDeleteSaat semua orang merasa paling benar sendiri dengan menghujat keputusan orang lain, without even try to walki in their shoes.
Tulisan ini sunggu yang mendamaikan dan tidak menghakimi.
Dan sangat menghargai HAM.
terima kasih mbak Anggia :) semoga bisa sedikit memberi opini dari sudut yang berbeda
DeletePadahalkan cacntik pakai jilbab ya
ReplyDeleteaku bahkan baru tahu. wow
ReplyDeleteSiapalah aku kalo mau menghujat begini :p. Aku sendiri pake jilbab cuma di kantor krn alasan ga bisa cepol rambut. Jd mnding ditutup ama jilbabal drpd disuruh potong. Di luar lepas lagi.. :D
ReplyDeleteMakanya kalo dgr berita artis yg buka lg jilbabnya, yo wis lah mba.. Itu hak dia, urusan nya ama Tuhan, ga ada sangkut paut kita yaa. Kdg ga ngerti ama manusia yg suka menghujat sesamanya.. Kok ya ngerasa lbh hebat dr Tuhan :D. Lucu kadang mereka itu
he he he hidup adalah pilihan masing-masing orang bagaimana mereka mau menjalaninya, benar begitu kan mbak Fanny :) terima kasih ya sudah jadi pembaca setia he he
Deletemakasih remindernya
ReplyDeletesama-sama mbak Kania :)
DeleteSebenernya dari jaman bahela manusia emang suka rasan-rasan. Bedanya dulu dari mulut ke mulut, nah sekarang via sosmed.
ReplyDeleteAku pribadi sih menyayangkan keputusan mbak Rina, ibarat uda naik tingkat jadi direktur eh minta di karyawankan lagi. Tapi yaitu mungkin sudah diputuskan dengan mikir selama ribuan purnama hehehe. Jadi ya terserah mbak nya saja, aku menghargai, lagian ga ada efek apa-apa buat aku. *eh kata-kataku ini menghujat juga ga sih. *mbak yang bikin postingan ini menghujat orang yang menghujat mbak Rina juga ga sih.
Salam kenal ��
he he he terima kasih mbak Dian atas kunjungannya :) tapi apakah orang yang memakai hijab sudah pasti derajatnya lebih tinggi daripada yang tidak pakai hijab :)
DeleteQ saja klo pke hijab pas dolan2 ae mb...klo drumah y lpas lg, arep nang warung tetangga we y kdang lepas hijab...emg mslah hijab agak sensitive...coba kita lihat najwa shihab..beliau bahkan tdk berhijab padahl ayahny seorang penafsir Qur'an.
ReplyDeletehi hi hi .. iya mbak bener karena kan sekarang lagi booming hijab syari'e apalagi kasus buka pasang hijab, hmm begitulah
Deletesalam kenal mbak biarlah itu hubungan mereka dengan Tuhan dan mereka semua yang akan mempertanggung jawabkannya yang penting kita ngelindungi keluarga kita dari api neraka, lawon jalan yang lurus dan bengkok sudah jelas kok mbak, tinggal gimana pilihan kita
ReplyDeleteSangat disayangkan memang. Tapi bagaimana pun itu hak dia, urusan dia, sudah seharusnya kita menghormati keputusannya tersebut.
ReplyDeleteSemalam langsung stalking ig nya, disitu keliatan bgt klw dia sedang mengalami pergolakan yang cukup berat. Huhhuu
Iyah...jangan mencela orang lain, takutnya kondisi terbalik. Lebih baik mnghargai...asal Mbak Rina tenang dan bahagia dengan keputusan yang diambilnya
ReplyDeleteSangat di sayangkan tapi semalam rame ig nya.
ReplyDeleteAmat disayangkan memang, tapi kita tidak berhak untuk menghakimi.
ReplyDeleteCukup menghargai dan didoakan semoga hidayah itu bisa kembali.
Karena hidayah dan istiqomah itu tidak semudah membalik telapak tangan :)
Aku baru tahu infonya dari sini mb
ReplyDeleteAku sedih tapi makasih y sudah diingatkan oleh pesan moralnya
Saya masih di titik khawatir dengan diri sendiri, kurang meributkan orang lain.. Sekarang dia begitu, bagaimana kalau saya suatu hari begitu, itu yang selalu ada dipikiran saya tentang hijab. Terima kasih remindernya Mbak Ericka, semoga kita istiqomah.
ReplyDeletebagi saya pakai hijab atau bukan itu urusan personal seseorang dengan Tuhannya dan bukan hak kita untuk menilai. cukup didoakan saja supaya bisa lebih baik :)
ReplyDeleteTulisan yg bagus. Dan langsung penasaran ke ig nya rina nose. Smg ga dikunci *gossipalert . hahahhah
ReplyDeleteBetul mbak. Urusan agama adalah urusan hamba dengan Rabb-nya, hanya saja saya sangat menyayangkan. Apakah semua masalah akan selesai dengan melepas hijab ? Duh Rina, kamu lebih cantik berhijab ..sumpah... Somoga segera berubah pikiran kembali.... :(
ReplyDeletesetuju dg tulisan ini, banyak orang nyinyir dg hub kita dg Tuhan krn ini sifatnya pribadi dan tanggung jawab pribadi, kalaupun ingin menaseahti bukan dg cara nyinyir ya, aku inget saat pertama kali aku pakai jilbab, hampir semua bilang aku dj cantik pdhl cantik drmananya, dr dulu aku mah gak cantik. Kadang suak sebel bahkan yg jelekpun dibilang cantik, hiiii.
ReplyDeleteMantap analoginya. Kita fokus sama ujian dari 'guru', gak perlu ngurusin 'murid' lain kek mana..
ReplyDeleteSemoga hidayah kepada saya semakin meningkat dan jangan pernah lepas lagi ya Allah...
ReplyDeleteaku sedih pas baca Ignya. Aku suka sama sytle dia berhijab. Akupun tak mau berkomentar mbak, makasih tulisannya
ReplyDeleteAamiin.....
ReplyDeleteGak penting bagi saya baca ginian, gak patek en bhuahaha.
ReplyDeleteCumaaaaaaaan kok yaaaaaaaa ituuuuuuuu skrinsut IG aja dikasih watermark -__-
hahahahah gak patheken :P babah po'o .. bah tak ke'i skrinsut bah tak soklin bah tak ringso .. wong aku sing bikin skrinsutnya kwkwkwkkw
DeleteTulisannya bagus sekali mba.
ReplyDeleteAkupun setuju. Urusan agama itu adalah pribadi setiap orang dan aku jg paling gak suka menjudge oranf by this cover.
Mau lepas jilbab atau pakai jilbab iyu urusan masing2. Kita gak boleh menghakimi dengan kata2 yg tidak pantas seolah2 dia Tuhan. Krn keimanan seseorang bukan semata2 diukur dr bagaimana dia berpenampilan tp akhlak dan perbuatannya juga.
asyeekk ... :D sepakat sama mbak Olline ;)
DeleteKalo aku sih, keimanan orang ya gak perku dicampuri.
ReplyDeleteToh kita juga nggak lebih baik dari dia hehe