Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Sunday, November 4, 2012

Tertinggal Pesawat


Kejadian konyol minggu lalu, benar-benar tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup, tertinggal pesawat pulang ke Surabaya dari Kuala Lumpur Malaysia

Kini saya hanya bisa tersenyum ~ gigling ~ terhadap apa yang sudah saya alami minggu lalu. Boleh dibilang ini adalah pengalaman pertama dan saya harap menjadi yang terakhir dalam catatan perjalanan saya. Tertinggal pesawat lima menit dan harus mengeluarkan uang beberapa ratus ribu untuk bisa pulang ke Tanah Air.

Urusan tertinggal alat transportasi ini, sebelumnya menjadi topik hangat dan bahan ejekan teman-teman peserta Ijen Festival (IF) dari Jakarta, yang mengalami hal sama ketika mereka akan kembali ke Jakarta sepulang dari Festival. Beberapa teman peserta Ijen Festival 1 tertinggal kereta api Jurusan Surabaya – Jakarta, gara-gara salah satu peserta yang membawa tiket terlambat datang ke stasiun Gubeng.

Dan parahnya, salah satu peserta ternyata punya rekor “ketinggalan” nomor wahid, si Amir peserta Ijen Festival asal Pakistan yang bermukim di Jakarta, sudah pernah “menjajal” semua kelas ketinggalan hehe... mulai dari ketinggalan bus, bajaj, kereta sampai pesawat (lebaay hahah). Insiden ketinggalan kereta ekonomi Jakarta waktu itu, menjadi topik hangat selama berbulan-bulan, termasuk saya juga menjadi penggiat komentar :p

Nah.. tepat 4 bulan setelah kejadian, saya sendiri mengalami hal naas dalam perjalanan liburan. Sebelumnya, saya hampir tertinggal kereta api ekonomi Surabaya – Klaten,  Alhamdulillah... untungnya masih terangkut juga.  Tapi buntungnya saya tertinggal pesawat... pesaawaaaat saudara! meski kelas ekonomi, tapi ini pesawaat T_T. Bagi saya tiket pesawat itu bukan hal yang murah, kecuali ada promo :p. Perasaan saya ketika itu mungkin kurang lebih sama dengan perasaan teman-teman IF asal Jakarta yang tertinggal kereta, dan harus membeli tiket pesawat untuk bisa pulang. Saat itu saya hanya bisa pasrah.. apa mau dikata, pesawat sudah terbang dan gak ada halte di langit hihii

Saya sempat panik, karena itu sudah penghabisan waktu, uang saya menipis, di ATM pun tidak mencukupi, kartu kredit pun out of limit, tak ada sanak saudara parahnya jaringan internet terbatas..aaahhh ini yang paling terasa. Terlintas dalam benak untuk pedekate sama mas-mas TKI minta dibeliin tiket, sampai di Indonesia diganti, tapi saya gak PD alias malu bin gengsi hahah..(makaan tuhh gengsi kata widy :p).. dan status saya pun No Money, No Wifi, No Cash, No Card, No Ticket...No Homeeee.

Beruntung saya punya dua teman yang baik hati, Si Widy yang membantu semaksimal mungkin memberikan solusi.. tapi sayangnya dia salah memasukkan kode verifikasi kartu kredit, akhirnya terblokirlah kartu kredit saya, dan seorang teman lagi yang gantheng dan baik hati, mau nemenin sampe dini hari plus menghibur hati yang dirundung duka hahaha #lebaylagi.. tapi sayangnya lagi.. koneksi wifi terputus setelah 3 jam, pas ketika dia mau memberikan bantuan kartu kreditnya untuk beli tiket.. yaaah gimaana dong?!

Stress pengen nangiss (psstt udah nangis sih..) pusing, tapi juga pengen ketawa ngakak mengingat kebodohan saya. Akhirnya saya memilih istirahat sejenak di Surau LCCT Malaysia, tidur sejenak sambil memikirkan solusi. Surau ini adalah tempat favorit saya, kalau pas lagi nginep di LCCT, tempatnya luas dan jarang yang tahu sehingga bisa tidur, mandi, pip dan pup sepuasnya disitu tanpa tunggu antrian.

O lala saya lupa belum sholat Magrib dan Isya, saat itu sudah dini hari, sekitar jam 3 pagi waktu Malaysia. Dalam sujud, saya berdoa agar diberi jalan keluar untuk bisa pulang ke Indonesia. Saya juga merenung berintropeksi, apa saja yang membuat tertinggal pesawat. Ini adalah perjalanan tunggal kedua saya ke Luar Negeri, dan kali ini saya benar-benar menikmati.

Saya suka sekali traveling, sejak kecil keluarga kami sudah terbiasa dengan liburan ke luar kota, mungkin dari kebiasaan itulah yang membuat saya semakin gila traveling. Dalam setiap perjalanan saya menemukan hal baru, teman baru, solusi baru, dan juga saya melihat Tuhan, begitu dekat. Harapan saya, setiap perjalanan yang saya lakukan bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.

Dan saya pun merunut kronologi perjalanan saya sejak dari Surabaya – Johor Bahru – Singapore – Penang – Kuala Lumpur. Hal apa saja yang akhirnya membuat saya “merana” tertinggal pesawat. Seperti yang diajarkan oleh Ustadzah Maryam Maziun, guru sekaligus sahabat tersayang, beliau sering berpesan agar kita selalu intropeksi terhadap diri :
beristighfarlah setiap kali menemui musibah, lalu ingat-ingatlah dosa apa yang kira-kira bisa menyebabkanmu bertemu musibah”

Astaghfirullah.. banyak sekali hal-hal kecil yang saya remehkan, dan juga kelalaian yang tidak seharusnya saya lakukan, baik sebelum dan ketika sedang dalam perjalanan. Malu rasanya menulis dosa-dosa saya disini, cukuplah saya dan Tuhanku yang tahu dan semoga Engkau mengampuni.



Saya telah melihat Tuhan tepat dihadapan, tapi saya dengan sombong tidak memeluk dan menciumi-Nya, bahkan saya lupa tersenyum pada Tuhan.... Aih betapa congkaknya diri ini, sedangkan bumi tempatku berpijak, adalah milik-Nya, langit tempat pesawatku terbang ada dalam genggaman-Nya, setetes noktah jiwa ini juga berada dibawah kehendak-Nya.

Kemudian sebuah Firman terlintas menyambar seperti petir .. mengingatkan aku bahwa Allah sangat benci kepada hambanya yang berjalan secara congkak di muka bumi-Nya.. Oh Tuhan, inikah cara-Mu menciumku? Terima kasih Tuhan .. aku suka cara-Mu merindukanku ... dengan membuatku tertinggal pesawat... agar aku mau berpikir

Astagfirullahaldzim.. Seni dalam Perjalanan selalu mengajarkanmu bagaimana seharusnya engkau menjalani hidup.



2 comments:

  1. hmmm.... Semoga aku gak pernah mengalami nasib serupa! Amin! Bener, ketinggalan kereta sih oke ya, tapi kalo ketinggalan pesawat itu rasanyaaaaaaa.......... &^$#$&@)(%#(*(*

    ReplyDelete
  2. aamiin ndreee... jangan sampee dehh.. meranaaa oo sungguh meranaa hahah #lebayyy
    Siapa bilang backpacker itu asal jalan..? backpacker itu disiplin :D sepakat?

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)