Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Sunday, March 21, 2021

Duomo Di Milano : Katedral Megah di Kota Milan Italy



Saya senang mengunjungi bangunan bersejarah, apalagi berkaitan erat dengan sosial budaya manusia yang susah dikunjungi ketika di Indonesia. Contohnya seperti gereja, synagog maupun katedral.

Ketika pindah tinggal di Belanda, kesempatan itu sangat terbuka lebar. Apalagi di Belanda banyak sekali museum yang bisa kita kunjungi, saya pun memanfaatkan kartu museum khusus bagi anda yang mempunyai KTP Belanda, cukup membayar 59€ per tahun sudah bisa masuk ke ratusan museum di seluruh Belanda, bahkan juga mendapat tambahan diskon jika ada pameran khusus pada museum yang akan kita datangi.

Nah ..! Liburan musim panas kemarin, saya mengunjungi Kota Milan di Italy, ini adalah liburan pertama saya ke beberapa negara di Selatan Belanda setelah tiga tahun hidup disini. Italy merupakan negara yang ingin saya jelajahi, entah kenapa saya tertarik pada Negeri ini, mungkin karena banyak sejarah dunia yang berpusat di beberapa kota Italy.



Sebelum menuju Kota Milan, saya terlebih dahulu singgah di Kota Torino atau Turin yang sempat menjadi bahan pembicaraan netizen +62 karena Incess Syahrini banyak mengabadikan foto berdua bersama suaminya, Mas Reino. Saya juga jatuh cinta dengan Kota Turin, kotanya tidak terlalu besar tapi sangat klasik tapi transportasinya lebih baik dibanding Kota Paris.

Dari Turin saya naik kereta ke Kota Milan, kira-kira butuh waktu 1 jam kalo gak salah ingat untuk sampai ke salah satu pusat fashion dunia ini. Sebenarnya Italy bukan menjadi tujuan liburan saya, karena seperti kita tahu wabah corona sempat merajalela gila-gilaan di negeri ini, tapi karena adik saya yang fans berat AC. Milan minta dibelikan kaos yang ada tanda tangan pemain bola warna merah hitam, akhirnya dari Prancis belok deh ke Italy.

Sekelumit Tentang Duomo Di Milano

Kota Milan lebih moderen dibanding Torino, banyak pusat-pusat perbelanjaan dan restoran yang menyajikan berbagai menu khas Italia baik dari daerah utara hingga selatan. Selain itu bangunan-bangunan di Kota Milan juga beragam, mulai dari bangunan bersejarah ratusan tahun hingga bangunan modern layaknya kota Jakarta, meski tidak banyak gedung pencakar langit yang saya lihat.

Sisi Belakang Katedral

Saya menginap di salah satu NH Hotel grup yang lokasinya berada di pusat kota, kebetulan jendela kamar saya menghadap ke salah satu landmark Kota Milan, yaitu Duomo di Milano. Bangunan gereja katedral yang sangat megah dengan banyak detail baik di dalam maupun dalam ruangan.

Beberapa kali saya melewati katedral ini yang selalu ramai pengunjung, selain berada di tengah-tengah pusat perbelanjaan dan cafe-cafe, bagian depan Duomo Milano juga merupakan hot spot bagi para turis untuk ber-selfie ria. Banyak burung dara liar tapi jinak berkerumun persis seperti di Dam Square Amsterdam, bedanya di Milan banyak tukang photo polaroid yang menawarkan jasa foto memberi makan burung dara.

Awalnya saya hanya berdiri di sekitar bangunan sambil mengabadikan momen, konon gereja ini dirancang oleh puluhan arsitek dan ahli teknik sipil selama kurang lebih 6 abad! Pembangunan katedral ini dilakukan sejak tahun 1386 dan baru selesai dipugar bagian detail-detailnya pada tahun 1965. Arsitek pertama bernama Simone de Orsenigo, seorang arsitek Itali yang cukup terkenal di jamannya.

Suasana sekitar katedral

Kabarnya pembangunan katedral ini adalah ambisi dari pemimpin Italia yang baru naik takhta, bertepatan dengan awal keruntuhan Renaissance, Gian Galeazzo Visconti, dia juga masih sepupu dari Uskup Antonio da Saluzzo pemuka Katolik di daerah Lombardi.

Gian Galeazzo berambisi untuk membangun sebuah landmark yang mengikuti tren baru Eropa. Dalam pembangunan katedral ini, dia juga mengangkat seorang arsitek berkebangsaan Prancis, Nicolas de Bonaventure untuk memberikan sentuhan desain yang lebih moderen di kala itu.

Hingga Visconti meninggal dunia pada tahun 1402, pembangunan katedral ini belum selesai dan sempat terbengkalai karena sudah kehabisan dana. Pembangunan dilanjutkan oleh beberapa pemimpin pengganti setelah Visconti, berganti-ganti arsitek. Bahkan Leonardo Da Vinci juga sempat menjadi salah satu perancang bangunan ini.

Bagian Dalam Katedral

Ya .. selama ini kita atau mungkin saya mengenal Leonardo Da Vinci hanya sebagai seorang pelukis, salah satu yang paling terkenal lukisan The last supper, tapi ternyata dia adalah ilmuwan terkemuka dalam beberapa bidang keilmuan. Ketika anda mengunjungi Itali, banyak peninggalan filusuf ini yang memberikan banyak manfaat peradaban bagi masyarakat Italia, daerah Lombardi khususnya.

Pembangunan Katedral Milano ini membutuhkan banyak biaya, prosesnya tidak juga selesai sampai daerah Lombardi jatuh dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte. Untuk sejarah lengkap dari katedral ini, sila anda buka wikipedia ya hehe.

Masuk Gereja Tanpa Antri Tanpa Tiket

Jika anda ingin berkunjung dan masuk ke Katedral Duomo ini, sebaiknya datang pagi karena pada musim panas antrian turis yang ingin melihat interior gereja sangat panjang. Saya sebenarnya malas untuk ikut antri, cuaca lumayan panas meski tidak sepanas Kota Surabaya, tapi harus menunggu lebih lama karena masa pandemi yang membatasi pengunjung berada dalam ruangan.



Setelah selesai berputar-putar di kawasan tersebut, saya duduk di antara turis lain menikmati suasana ruang terbuka, lalu tiba-tiba mata saya tertuju pada seorang biarawan dengan baju khas ala pendeta yang ada di film Robin Hood, berjubah khas coklat dengan tudung atau yang lebih sering disebut capuchon lewat di depan saya menuju gereja.

Sontak saya ingin mengejar biarawan tersebut, karena saya tidak pernah melihat sebelumnya di kota-kota Eropa. Saya ingin berfoto untuk kenang-kenangan pernah bertemu biarawan berkostum khas yang sangat jarang saya temui sebelumnya. Selain itu, biarawannya ganteeeeeng banget hahaha! Duh maafkan yaa maklum namanya juga perempuan hihihi.

Sayang saya tidak bisa mengejar biarawan tersebut, selain itu untuk masuk ke katedral ini harus melewati pemeriksaan sekuriti berlapis. Jadi saya batalkan deh untuk mengejar beliau meski masih penasaran untuk foto bareng. Saya kembali berada di tengah-tengah pengunjung yang duduk santai di sekitar gereja.



Lalu tiba-tiba saya mendengar suara dari dalam gereja yang menggema, rupanya akan ada misa sore dan beberapa hari kemudian akan ada even besar di katedral tersebut, tak salah jika pengunjung membludak, karena Duomo merupakan salah satu gereja terbesar di Italy, juga terbesar ke-4 di dunia yang menjadi jujukan umat Katolik seluruh dunia.

Suara seperti orang sedang bernyanyi terdengar sangat merdu dari luar, suaranya menggetarkan hati. Saya semakin penasaran untuk masuk ke gereja ini. Saya mengamati bagaimana cara masuk ke gereja tanpa antri. 

Entah mengapa tiba-tiba otak saya menyarankan untuk masuk ke jalur peribadatan, seperti ada keberanian yang muncul untuk masuk ke pintu utama, meski saya juga takut diusir karena saya bukan orang Nasrani, tapi kaki saya justru menyeret saya untuk masuk.

Hmm .. ada perjalanan mistis yang saya alami ketika itu, dengan mudah saya bisa masuk lapisan pengamanan gereja tanpa ditanya macam-macam. Ceritanya akan saya bahas lebih detail di ulasan selanjutnya ya hehe. Penasaran kan hal mistis apa yang saya alami?

Bagian Belakang Katedral yang sepi, dan bagus buat foto-foto hehe







5 comments:

  1. whoaaah ulasan yang sangat menarik kak ericka...aku jadi serasa diajak plesir ke milan, negara abang filipo inzagi hihih

    dan ternyata princess syahrinibdan suami sempat liburan di sana ya makanya tambah terkenal diperbincangkan si sini. Lalu untuk hotelnya, kebayang begitu buka jendela yang ada adalah pemandangan pusat kota yang cukup sibuk...burung burung dara liar beterbangan dan hinggap di jalan...berjalan di katedral sore sore merinding mendengar nyanyian penuh khidmap pada misa sore kala itu..sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan pastinya. apalagi berselisih jalan dengan biarawan ganteng ya kak (((tetep))) hehehe

    nice story :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo Nita :)
      hehee kalo ada yang seger-seger pasti ga kelewatan hihihi
      terima kasih ya sudah mampir, semoga bisa main juga ke Eropa

      Delete
  2. Ya ampun, klo buka jendela pemandangan alam kan biasa ya, meski cantiknya luar biasa. Nah ini, pemandangannya gedung2 klasik yg cantik, berasa jadi putri gak sih hahaha keren mbak ulasannya, seperti ngajak pembaca berkunjung ke sana. Ditunggu deh cerita mistisnya ☺☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kartika, iya nih berasa ada di jaman Renaissance, jadi pingin liburan tapi sekarang lagi lockdown semua. Thanks ya sudah mampir

      Delete
  3. Ah italy, aku juga pengeeen banget kesana :). Salah satunya ya karena katedral2nya yg megah, dan juga kuliner2nya, yg kalo kata suami yg udh pernah main kesana, restoran kecil pinggir jalan aja enak bangetttt hahahaha. Apalagi aku pecinta pasta mba. Jadi nyicipin past di negara aslinya, itu bucketlist ku bangettttt :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)