Sore
ini saya ada janji ketemu dengan teman-teman komunitas backpacker dunia Surabaya di rumah Mbak Atiek, yang baru saja
pulang explore Vietnam.
Photo by : Bang RDM :D |
Bertemu
teman-teman baru yang memiliki hobi sama, tentunya seperti sedang minum kopi
ditemani pisang goreng keju.. KLOP! Persis seperti hidangan yang disuguhkan
Mbak Atiek, ditambah lagi kopinya spesial dari Vietnam, gratiss pula.. wahh
benar-benar keberuntungan menyelimuti malam ini.
Ini
pertama kali saya ketemu dengan teman-teman baru, diluar dugaan.. surprisee!
Saya merasa sudah bertemu mereka bertahun-tahun lalu, seperti sedang reunian
saudara, sangat menyenangkan. #psst beda sama tetangga kamar sebelah yak ..
lirik mbak Dian hehe.. “Arek-arek BD
Surabaya iki reeek..!”
Percakapan,
cerita dan tawa canda bercampur jadi satu, memenuhi gazeboo rumah asri Mbak
Atiek. Mulai dari sharing bagaimana
serunya perjalanan ke Vietnam, apa saja yang bisa ditemui disana, hingga suka
dukanya jalan bareng orang baru, plus kompor-komporan
next trip-nya.. Voilaaa sangat menyenangkan.
Dari
pertemuan itu pula, saya banyak belajar hal baru, khususnya tentang kopi,
bagaiman cara mensajikannya, dengan alat yang selama ini belum pernah saya
tahu, coffee drip kalau orang kampung
saya dulu cara minumnya, gelas atau cangkirnya dibalik diatas lepek atau tatakan gelas, dan minumnya
disruput pelan-pelan. *sayangnya saya gak ambil gambar dripper-nya
“Kopinya dimasukkan ke
alat ini,kemudian diketuk-ketuk biar padat, baru disiram air panas, dan
ditunggu tetesan kopinya keluar” Jelas
Mbak Atiek kepada Mbak Tina sang “duo coffee lover” kami.
Photo Source : Here |
Jadi
seni meminum kopi ala Vietnam, bisa merasakan taste kopi dari yang super kental, sampai yang paling cair, boleh
dibilang Brithish Coffee sampai American coffee, dan juga di Vietnam
katanya kopi pahit ada yang diminum dengan ditambah es.. waah gimana ya
rasanya. Cirikhas lain dari kopi Vietnam ini, ada aroma moca – choco yang
sengaja ditambahkan, saya memilih kopi susu yang juga memiliki aroma sama
dengan kopi pahitnya, karena lambung saya tidak terlalu kuat minum kopi pahit,
tapi untuk selera nusantara mungkin perlu ditambah gula.
Sambil
terus menyimak, saya juga merenung dari setiap pembicaraan semalam, akan
filosofi kopi, (wah saya kebetulan belum baca novel Dee nih..jadi kalau ada
cerita yang sama, ini hanya rekaan belaka :p).
Meminum
kopi sendiri, layaknya bagaimana kita menjalani hidup, mulai dari meraciknya,
menyiram dengan air panas, kemudian menunggu proses dripping, hingga akhirnya diperoleh taste kopi yang kuat, dan jika kita menginginkan rasa lebih ringan
tinggal tambahkan air sebagai penawarnya.
Kopi
panas tidak bisa serta merta kita tenggak
seperti minum air, tapi diminum sedikit demi sedikit, menikmati setiap sensasi
rasanya dari awal hingga akhir, seperti itu pula kehidupan, kita tidak bisa
memaksa menjalani kehidupan dari tengah, atau langsung menuju akhirnya, tapi
ada tiap proses dan perjalanan anak manusia yang harus dilewati sejak awal.
Kalau kau rasakan pahit
dalam tegukan pertama, maka cobalah tambahkan gula, dan jika tidak kau temukan
gula, cobalah kau cari yang lebih pahit dari kopimu, agar kopi pahit itu terasa
lebih manis dilidah, tapi jika tidak juga kau temukan apapun.. maka nikmati
saja kopi pahitmu sambil terus memandang senyum manisku..
Nikmati saja hidupmu kawan!.. sepahit apapun itu, akan ada manis yang mengakhirinya
Sebuah seni menjalani
hidup.. #CofeePhylosophy...
\
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)