27 January 2013, hari
ketiga dalam perjalanan saya dengan semua tim #MySelangorStory – MSS menuju
Batu Cave, wilayah Gombak Malaysia, sekitar 13 km utara Kuala Lumpur
Tepat sebelum
matahari terbit, bus yang kami tumpangi melaju dalam gelap, meninggalkan hotel
Arena Star, yang terletak di jantung ibu kota Malaysia , Kuala
Lumpur . Hotel yang cozy
dengan desain ruang modern dan tatanan yang mempesona, menjadikan salah satu
pilihan tempat menginap, jika kita berkunjung ke sini, harganya pun sesuai
dengan konsep yang mereka tawarkan Luxurious
Hotel.
Masih dalam pelukan kantuk, seluruh peserta termasuk saya duduk senyap dalam bus, menikmati sisa-sisa mimpi semalam. Ada rasa takut yang menyelinap dalam hati saya, karena apa yang saya ketahui tentang Festival Thaipusam sebelumnya, melihat orang-orang dengan punggung tertusuk besi, kawat serta membawa beban berat menyusuri anak tangga menuju kuil dalam goa (batu cave)
Saya coba berbincang dengan teman satu kamar saya, yang kebetulan juga adalah pemeluk agama Hindu, dan juga keturunan India – Cina, Umadevi Vengdesh, dia menjelaskan secara gamblang apa dan bagaimana Thaipusam sebenarnya. Saya pun sedikit lega meski tak juga surut rasa takut melihat orang yang ditusuk nantinya.
Dan bus pun berhenti
sejenak, di sebuah restoran India
– muslim, yang lazim dipanggil Kedai Mamak untuk mengisi perut dengan menu
sarapan yang khas India - Malaysia .
Ketika itu masih baru masuk waktu subuh, tentunya sangat sulit menyesuaikan jam
biologis yang biasanya baru memulai sarapan sekitar jam 7 atau 8 pagi waktu
Indonesia, tapi saya tidak ingin pingsan dan mati konyol, karena sesuai info
yang saya dapat, dalam festival itu akan sangat padat dan sesak dengan orang.
Saya memilih roti
chappati tanpa kari atau saus apapun, dan segelas mixed juices wortel dan apel untuk
memulai hari ini. Gelak riang tawa juga kantuk bercampur dalam satu meja,
diantara para blogger lain. Kami
sangat menikmati perjalanan ini, terutama saya, berada diantara orang-orang
berjiwa muda, adalah hal yang sangat menyenangkan, boleh dibilang ini juga
adalah perjalanan jiwa saya di awal tahun 2013!
Lebih dari
setengah jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Batu Cave, benar seperti yang
dikatakan oleh Tim MSS, bahwa suasana disana akan padat dan ramai, bahkan telah
banyak orang yang sudah datang dari beberapa malam sebelumnya. Bus kami tidak
bisa masuk mendekati Batu Cave, terpaksa harus turun dan jalan kaki kurang
lebih 500 meter dari tempat berlangsungnya festival.
Sepanjang jalan
nampak bus-bus besar berjejer, serta mobil-mobil dengan berbagai nomor plat
daerah memenuhi jalan, menuju kuil Batu Cave. Beberapa ratus meter dari Batu
Cave, mulai tercium bau dupa, bunga dan terdengar riuh gendang bertalu-talu
mengawali festival Thaipusam.
Ini adalah
pengalaman pertama bagi saya, dan jujur saya takut, tapi setelah apa yang saya
rasakan.. saya ingin kembali lagi tahun depan. Mengambil lebih banyak gambar,
membuat video yang lebih baik dari sekarang, tapi it’s okey setidaknya saya akan membagikan gambar-gambar yang saya
dapat kali ini, dengan kawan-kawan semua.
Kalau boleh saya
bercerita sedikit tentang apa itu Thaipusam, seperti yang saya baca dan sedikit
informasi dari beberapa kawan, Thaipusam
adalah festival tahunan, lebih tepatnya sebuah perayaan yang dilakukan oleh
umat Hindu-India baik yang bermukim di India sendiri, maupun di negara-negara
seperti Malaysia, Singapore, Thailand, Myanmar dan Mauritius.
Perayaan ini
adalah sebuah persembahan untuk Tuhan mereka, sebagai salah satu bentuk syukur,
atas kemenangan Dewa Murugan dalam peperangan mengalahkan kekuatan jahat dari
Soorapadam. Thaipusam itu sendiri berasal dari kata Thai yang berarti Bulan (kalender Tamil) dan Pusam yang berarti bintang, Thaipusam
merupakan perayaan dimana pada saat ini, bintang berada pada titik
tertinggi dari posisinya. Pada bulan ini juga
terjadi sebuah epik, peristiwa
kemenangan dalam perang antara Murugan (Dewa Peperangan dan Kemenangan dalam
Hindu), putra dari Gauri (Istri Dewa Shiwa, yang merupakan Dewi kekuatan)
dengan Soorapadam (kekuatan jahat). Gauri memberikan sebuah tombak yang telah diberi kekuatan, menurut cerita yang saya baca, konon katanya Gauri menjelma dalam tombak tersebut
Dalam perayaan ini, banyak dijumpai bulu merak, ternyata setelah saya tanyakan pada salah satu pelaku ritual, dia bilang itu adalah simbol dari Tuhannya. Usut punya usut, itu adalah sosok dari Gauri, ibunda-nya Murugan. Simbol itu lekat pada tombak yang dia bawa, bisa dilihat pada patung lapis emas yang super besar ketika kawan-kawan berkunjung ke Batu Cave ini.
Dalam perayaan ini, banyak dijumpai bulu merak, ternyata setelah saya tanyakan pada salah satu pelaku ritual, dia bilang itu adalah simbol dari Tuhannya. Usut punya usut, itu adalah sosok dari Gauri, ibunda-nya Murugan. Simbol itu lekat pada tombak yang dia bawa, bisa dilihat pada patung lapis emas yang super besar ketika kawan-kawan berkunjung ke Batu Cave ini.
Kebanyakan orang
yang datang pada perayaan ini, adalah orang-orang yang melakukan persembahan
atas rasa syukur, terkabulnya hajat atau doa mereka, sekaligus bagi mereka yang
ingin melakukan pembersihan jiwa. Sebelum hari – H perayaan, mereka melakukan
ritual doa dan puasa selama kurang lebih 48 hari, dengan hanya mengkonsumsi
makanan tertentu saja (satvik food)
Tepat pada hari Thaipusam, pelaku ritual ini akan
melakukan ritual awal dengan berjalan kaki dari kuil Mahamariamman Kuala
Lumpur, sekitar 15 km. Pakaian yang mereka pakai umumnya berwarna kuning,
selain itu mereka juga membawa beban diatas pundaknya, kalau dilihat seperti
kurungan, ini disebut dengan cavadee dan
susu sapi murni dalam wadah kuningan, sambil menari-nari sebagai persembahan
untuk Dewa Murugan. info lengkapnya bisa dibaca disini yaa.. he he he
Perjalanan
dilanjutkan hingga ke Batu Cave, menaiki 272 anak tangga. Setelah itu mereka
akan melakukan ritual cukur rambut kemudian mandi di bawah air terjun yang
terletak di sekitar Batu Cave.
Saya tidak sampai
naik ke puncak, karena kondisi waktu itu sangat sangat ramai penuh sesak,
jutaan manusia berkumpul menjadi satu, larut dalam khidmat prosesi tersebut.
Banyak hal menarik yang bisa kita lihat dari prosesi tersebut, bukan hanya
bagaimana proses Trans (pergantian
jiwa yang masuk dalam raga mereka) itu terjadi, tapi juga pelajaran moral yang
bisa kita petik.
Di acara
tersebut, orang sudah tidak peduli lagi dengan harta bendanya, mereka hanya
memiliki satu tujuan, yaitu ”menemui Tuhan” mereka, mengorbankan apapun yang
mereka punya hanya untuk mencari kebahagiaan jiwa. Mereka berlomba-lomba untuk
berada paling depan bertemu dengan Tuhan mereka. Nampak wajah-wajah lega,
gembira setelah mereka turun dari puncak, melaksanakan semua ritual.
Seperti
perayaan agama pada umumnya, semuanya bergembira tidak hanya saja umat yang
merayakan, tapi semua orang yang berada disana menikmati festival tersebut
sebagai sebuah pertunjukan maha dahsyat, melihat dengan mata kepala sendiri
bagaimana sebuah kekuatan ghaib itu
benar-benar ada.
Lepas dari
perayaan tersebut, ada juga sisi negatif yang kita temui, saking banyaknya orang yang berkumpul, bahkan bermalam disana,
masalah ”sampah dan kebersihan” juga menjadi issue penting dalam acara tersebut.
Saya melihat
banyak sekali ceceran sampah, tumpukan kotak sisa makan dan botol-botol bekas
yang menggunung di kanan – kiri jalan, hal ini tentunya membuat pengunjung
merasa risih untuk berlama-lama disana, kurangnya fasilitas toilet juga menjadi
salah satu penyebab kurang nyamannya mengikuti acara tersebut.
Dalam benak saya
kala itu, wah ini sepertinya pemerintah
setempat harus kerja keras membersihkan tempat ini setelah acara berakhir.. O la la saya pun terkejut, dalam perjalanan pulang
menuju meeting point peserta
MySelangorStory, semua pertanyaan saya tentang kebersihan terjawab sudah
Ada sekelompok
relawan pecinta lingkungan, yang ternyata mereka membantu petugas kebersihan
untuk memungut sampah-sampah berserakan, bahkan ada juga komunitas charity yang juga membantu membersihkan,
tak lupa juga mengedarkan selebaran amal kepada para pengunjung yang ingin
berbagi.
Di salah satu
stand Pemerintahan Selangor, juga ada pembagian buah jeruk, dikarenakan
mendekati Tahun Baru Cina, sebagian warga keturunan Cina juga ikut andil
berbagi kebahagiaan dengan membagikan paket meal
box dan buah gratis kepada umat Hindu.
Saya terkesima
dengan festival ini, benar-benar sebuah perjalanan jiwa yang mengesankan,
melihat kerukunan umat antar beragama, mereka saling menghargai dan membantu
satu sama lain. Bahkan saya juga melihat tim kesehatan dari Bulan Sabit Merah
yang notabene mereka adalah kaum muslim, bahu membahu membantu sesama yang
membutuhkan pertolongan kesehatan.
Kemeriahan
festival tak henti hanya pada ritualnya saja, di sekitar acara festival juga
banyak pedagang makanan, baju, dan pernak-pernik lain khas festival sudah siap menanti pembeli. Saya melihat banyak
wajah-wajah ceria selepas melaksanakan ritual, pasangan baru, keluarga besar,
hingga anak-anak pun menikmati serunya perayaan tersebut.
Saya menjadi
salah satu saksi ritual perjalanan jiwa mereka, merekam setiap detik peristiwa
dengan mata hati dan kamera.. inilah cerita saya untuk MySelangorStory 2013
Bagaimana Menuju Batu Cave ..?
Beruntungnya jika kita berkunjung ke Malaysia, karena hampir semua sistem transportasi sudah tertata dengan sempurna, mulai dari harga transportasi masa yang murah, kenyamanan sarana transportasi, hingga waktu keberangkatan yang sudah jelas.
Untuk menuju Batu Cave, ada dua cara yang bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi masa, pertama bisa menggunakan Bus Rapid KL, atau dengan menggunakan Kereta, semua informasi bisa dilihat pada situs KL sentral
Mudah kan.. ?! Let get lost on your trip!
#Day 3 My Selangor Story :
1. A Slice of Paradise Called Golden Palm Tree
2. Ide Cerdas Usaha Drive Thru Cendol Bakar
Bagaimana Menuju Batu Cave ..?
Beruntungnya jika kita berkunjung ke Malaysia, karena hampir semua sistem transportasi sudah tertata dengan sempurna, mulai dari harga transportasi masa yang murah, kenyamanan sarana transportasi, hingga waktu keberangkatan yang sudah jelas.
Untuk menuju Batu Cave, ada dua cara yang bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi masa, pertama bisa menggunakan Bus Rapid KL, atau dengan menggunakan Kereta, semua informasi bisa dilihat pada situs KL sentral
Mudah kan.. ?! Let get lost on your trip!
#Day 3 My Selangor Story :
1. A Slice of Paradise Called Golden Palm Tree
2. Ide Cerdas Usaha Drive Thru Cendol Bakar
wow, you got a lot of pictures here! ^__^
ReplyDeletewhen there's a big event like this one you would eventually find rubbish everywhere, but the local authority (Batu Caves is under Majlis Perbandaran Selayang's responsibility) usually is quick to clean everything up. I used to live nearby so at first it was a headache looking at the rubbish in the morning after big events but luckily in the evening when I went home, the rubbish wasn't there anymore.
Hiii Huda.. thank you dropping by to my blog, glad to hear that your government handle the rubbish quickly!
ReplyDeleteanyway I love this festival :)
Ericka, whoooaaa... banyak banget ya foto yang didapet dari Batu Caves! :D ohya, tampilan blognya baru ya? nice :) jadi lebih nyaman baca tulisannya..
ReplyDeleteheheh thank you ya intan sudah berkunjung kesini :)
ReplyDeleteiya nih tampilan baru dibantu temanku sayang heheh si Alid dokter blog..
masih perlu editing sana sini :D
Aaaarh rugi sekali Kak Ericka ga naik ke atas. Mengomentari toilet, ada lho toilet di sisi kiri areal Batu Cave. Lokasinya dekat dengan tempat pencukuran rambut. Jadi pencukuran rambut tidak dilakukan di dalam kuil, tapi di luar kuil. :D
ReplyDeletehoo bangettt... aku sebenarnya pengen naik ke atas,
ReplyDeletetapi takutt citra hahaha.. soalnya ramai sekali orang, ntar malah ke injak-injak.. :D
iya aku lihat disebelah patung murugan itu ada toilet, cuma karena akses kesana susah, akhirnya aku cari di belakang rumah makan mamak.. :D thank you yaa udah mampir sini
itu fotonya emang sengaja melebar gitu ya mbak?
ReplyDeleteceritanya menarik, penyajian tulisannya mudah dimengerti.
emang sampah itu juga harus jadi sorotan utama setelah acara selesai.
karena kalo gak ditangani yang ada malah kesannya kotor banget disana.
hehehe
Hello Helga :D
ReplyDeleteini fotonya size besar, dan kemarin aku ubah template jadi belum aku sesuaikan hehe.. editing yang lain..
Bener, tiap festival dimanapun issue sampah itu menjadi hal yang kesekian diperhatikan, tapi untungnya ada volunteer yang mau membantu..
thank you ya udah mampir kesini :)
Gila' gw demen bangett ama tampilan Blog lo?!, kerenn.
ReplyDeletesehingga isi dari artikel ini enak utk dibaca. tahnia ya! #paling minta tolong temen sebelah
terima kasih tahid..
ReplyDeleteiyaa ini bantuan dari dokter blogger si Alid :D hehehe