Cendol atau Dawet dalam bahasa Jawa, adalah penganan
yang sudah dikenal oleh masyarakat di Indonesia, biasanya dinikmati dengan
tambahan es blok atau disajikan dingin pas
siang yang panas. Nah kali ini saya berkesempatan mampir di Cendol Bakar di
Kampung Assam Jawa, Kuala Selangor Malaysia.
Uniknya warung
cendol ini memiliki gerai khusus untuk pembeli bermobil, atau biasa disebut drive thru, antrean pembelinya sangat
panjang, bahkan tempat duduk yang disediakan juga selalu terisi penuh. Saya
jadi penasaran bagaimana rasa cendol, pakai es tapi di bakar ?!
Kalau di
Madura ada Kelapa Muda Bakar, yang disajikan dengan campuran rempah dan telur
ayam kampung plus madu, ramuan ini selain sebagai minuman kesehatan, katanya sih “menambah daya urusan laki-laki”
heheh.. tiitttt sensor!
Pemilik ide
dari konsep cendol bakar ini adalah ayah (Mohammad Faisal) dari Bapak Mohammad
Arif Ismail, pengelola kedai itu. Mereka menjadikan ide drive thru di kedai
mereka, karena melihat banyaknya peminat yang datang, menyebabkan antrian yang
panjang, dan bagi yang hanya ingin membeli take
away, harus berjalan panas-panas dari tempat parkir lalu mengantri. Nah
untuk itulah mereka membuatkan gerai khusus drive
thru, sehingga mereka tetap bisa antri tapi langsung cabut, parkiran pun bisa menampung mobil lain yang datang.
Waktu kami
melihat ke dapur peracikan cendol bakar, tidak nampak tungku pembakaran, saya
kira isi cendolnya yang dibakar, tapi kok tetap dingin.. eh ternyata nama
cendol bakar itu diambil dari nama kakek pengelola, namanya Pak Abu Bakar
hehehe.. selain itu gula merah yang mereka pakai sebagai pemanis, dibakar
dahulu untuk melelehkannya, nah ini dia yang menjadikan rasa cendol ini
dahsyat!
Ada beberapa
pilihan cendol yang bisa kita pesan, ada Cendol VIP, Cendol VVIP, Cendol Tapai,
Cendol Pulut Tapai, Cendol Durian, dan Cendol Pulut Durian. Harga semangkuk
cendol dibandrol mulai dari RM 2 sampai RM 3,5 wahh murahnyaa. Saya mencoba
yang Cendol Pulut Durian, pulut adalah ketan putih, ya saya jadi ingat penganan
khas di Surabaya, ketan durian tapi yang ini pakai cendol.. yukss kita coba!
Menunggu
beberapa menit, akhirnya pesanan saya datang, hmm dari penampakannya sih sama
seperti cendol pada umumnya, tapi begitu disruput kuahnya, ehmmm lezaat!
Sedikit komentar saya sebagai lululsan teknologi pangan Universitas Jember
tercinta heheh, kuahnya itu benar-benar nge-blend,
campuran antara santan, gula jawa, dan air benar-benar menyatu, seperti
mengalami proses sentrifuge!
Biasanya kuah
cendol yang kita temui di Indonesia, kurang menyatu antara santan, gula merah
dan air, ada partikel santan yang pecah dan mengambang diatas kuahnya, nah yang
cendol bakar ini bener-bener beda deh! Kuahnya solid banget, bener-bener menyatu selain itu durian
yang ditambahkan so smooth di lidah,
sudah gak ada bijinya, ketannya pun enak gak overcook, maupun terlalu mentah! Wah serasa jadi Pak Bondan nih
saya hehehe … komentar kuliner! Pokoke Wueenaaak TOP MARKOTOP! Wajib di coba!
Selain di
Kuala Selangor, ada beberapa cabang yang diantaranya berada di Jalan Sungai
Buloh Jeram, Batu 7 Jalan Ijok, Simpang Kampung Chengkau Ulu Rembau, Stasiun
KTMB Kluang, dan Jalan Tanjung Karang, tapi hanya yang di Assam Jawa yang
mempunyai pelayanan Drive Thru.
Bener cobaiin deh! Rasa duriannya masih lekat dilidah saya
saat menulis tulisan ini.. hehehe. Oh ya.. saya sempat tanya, kalau pas lagi gak musim durian gimana dong..? mereka bilang kalau di sini selalu ada durian..
Whottt..???? SELALU ADA DURIAN! O may hotttt enaknyooo ada durian selalu!
#Day 3 My Selangor Story
1. Thaipussam : Sebuah Perjalanan Jiwa
2. a Slice of Paradise Called Golden Palm Tree
Ah jadi ngiler pengen cendol deh, ke Alun-alun ah cari dawet hehe
ReplyDeletehahaha.. oke buruan pesen.. aku pengen cendol banjarnegara!
Delete