Kira-kira di era serba
“touch screen” ini, jenis transportasi apakah yang paling mahal, atau mungkin
anda sudah pernah merasakannya?
Hayabusa Motor , Photo Source : Link |
Untuk urusan pembuatan alat transportasi serba canggih dan
nyaman, Jepang dan German merupakan Negara-negara yang selalu up to date. Dari tujuh alat transportasi tercepat di
dunia,2 diantaranya adalah buatan Jepang. Tentunya harga yang ditawarkan
tidaklah murah.
Hayabusa, motor jalanan tercepat di Dunia
ini, merupakan buatan Jepang yang didesain oleh Suzuki. Memiliki mesin berkapasitas 13000cc, dengan batas kecepatan
maksimum mencapai 189 Mph, entah seperti apa cepatnya, saya sendiri tidak bisa
membayangkan, apalagi naiknya di jalanan Jakarta atau Surabaya yang lekat
dengan kemacetan. Harga Hayabusa atau
di beberapa Negara lain dikenal dengan nama GSX1300R ini, untuk keluaran tahun
2008 saja sudah sekitar USD 11.999 bagaimana dengan besutan barunya?
Belum lagi Kereta JR-Maglev
atau disebut juga SCMaglev (Super
Conducting Maglev) yang dikembangkan oleh Central Japan Railway Company dan Railway Technical Research Institute, dan diluncurkan pertama kali pada
2 Desember 2003. Beritanya, kereta ini mampu menempuh jarak kurang lebih sejauh
581km per jam-nya (361 Mph). Kalau diaplikasikan pada jarak sesungguhnya,
seperti jarak tempuh Surabaya – Cirebon
lebih sedikit, bisa dibayangkan kan betapa
cepatnya, apalagi dibanding kereta ekonomi jurusan Surabaya
– Jakarta hehe
Masih adakah alat transportasi yang lebih mahal dan lebih
canggih dari itu? Bagaimana dengan kaki ? menurut saya organ tubuh yang satu
ini jauh lebih mahal dari apapun di dunia ini, meski kecepatannya tidak
semaksimal alat-alat transportasi diatas, tapi percayalah kawan, sepasang kaki
kita adalah alat transportasi yang paling canggih dan mahal plus gratis dari
Tuhan, mau bukti?
Seperti dikatakan dalam salah satu ayat Quran, andai saja
kita menghitung nikmat Tuhan, maka tidak akan pernah cukup lautan tinta untuk
memaparkannya, tapi ijinkanlah saya sejenak mensyukuri nikmat ini dengan menulis
renungan Kamis pagi. Semoga saya bisa rutin menulis tentang renungan Kamis pagi
ini, agar semakin dekat dengan Tuhan dan lebih banyak bersyukur.
Sebelumnya saya tidak pernah meneliti sendiri tentang kaki
ini, tapi saya pernah mendengar sebuah cerita dari seorang teman, yang
kebetulan memiliki putra dengan kelainan telapak kaki. Kelainan ini baru
diketahui ketika anak sudah mulai belajar berjalan. Si anak seringkali jatuh
dan tidak seimbang ketika belajar berdiri, awalnya dikira karena baru belajar,
jadi wajar bayi jatuh bangun ketika berdiri.
JR Maglev Jepang, Photo Source : Link |
Tapi semakin lama perkembangan belajar jalannya kok lambat, setelah dibawa ke berbagai
dokter, bahkan hingga ke Luar Negeri demi kesembuhan sang anak, akhirnya
keluarga ini bertemu dengan seorang dokter ahli tulang (podiatrist) yang menangani masalah telapak kaki datar atau juga dikenal flat feet. Betapa senangnya keluarga ini, akhirnya menemukan
solusi, hingga berapapun biayanya, mereka akan bayar demi si buah hati, si anak
mendapatkan perawatan khusus dan terapi sepatu khusus kaki datar, untuk membentuk
cekungan di telapaknya agar bisa berjalan normal.
Saya terdiam ketika itu, Ya Tuhan betapa tingginya ilmu-Mu.
Seringkali saya bermain di pasir pantai membuat jejak kaki, tanpa saya
memikirkan “cetakan” kaki di pasir, ada cekungan yang terbentuk. Dulu ketika
kecil saya pernah bergumam sendiri, kenapa telapak kaki ada cekungan? Tapi
tidak pernah saya temukan jawabannya, ketika berceloteh dengan nenek,
jawabannya hanya “Ya biar kalau jalan
kamu gak jatuh..” singkat.
Kemudian pagi ini saya sempatkan diri untuk berolahraga di
salah satu pusat kebugaran, saya bertemu dengan seorang tante cantik, meski
usianya sudah paruh baya tapi badannya masih bugar bahkan boleh dibilang sexy, peserta Miss Indonesia lewaaat deh.
Saya perhatikan sejak awal masuk gym, tante ini aktif melatih semua otot-oto tubuhnya, terutama lari
dan jalan cepat di mesin treadmill.
Peluhnya deras seperti air kran, sambil ngobrol
tentang tips bugar dan sehat, saya merenung dalam bising betapa bersyukurnya
saya memiliki sepasang kaki yang lengkap, dan berfungsi sempurna. Saya
membayangkan seandainya kaki saya tidak lengkap atau lengkap tapi tidak
berfungsi sempurna, mungkin pagi ini saya terbaring di rumah sakit, atau duduk
menikmati pagi diatas kursi roda dan entah berapa rupiah yang harus dihabiskan.
Sepasang Kaki, Photo Source : Link |
Belum lagi saya doyan
jalan-jalan, mungkin tanpa sepasang kaki ini saya tidak akan pernah bisa
melanglang buana menikmati keindahan ciptaan Tuhan dengan nyaman dan mudah,
bayangkan berapa kilometer yang telah kita lewati? berapa jam, dari sejak kita
bisa belajar berjalan hingga sekarang, sepasang kaki ini telah kita gunakan?
dan semuanya ini pemberian gratis dari Tuhan Sang Pencipta
Ketika saya perhatikan sepasang kaki ini, mulai dari
bentuknya, pertumbuhan kaki, jari-jari kaki, kuku kaki, cara kerjanya yang bisa
melangkah saling bergantian, ditekuk bahkan diputar, sampai penyusun
tulang-tulang didalamnya serta syaraf-syaraf penggerak yang berhubungan
langsung dengan otak kita, benar-benar sebuah penciptaan yang luar biasa
canggih.
Mengucapkan syukur sangatlah mudah, tapi mungkin bukan itu
saja yang diinginkan Tuhan, ketika kita mensyukuri nikmatnya, pikirkanlah dan
lakukanlah sesuatu yang menunjukkan kepada Tuhan, bahwa kita benar-benar
mensyukuri pemberiannya..
Lalu kawan… adakah alasan lain bagi saya, untuk tidak
bersyukur hari ini ..?
“Pantaskah kamu ingkar
kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa..? … “ QS. 41 : 9
Salam Kenal Gan.. Artikelnya sangat Menarik. kira2 bisa gak yah kita memiliki Alat transportasi seperti itu..?
ReplyDeleteSalam kenal kembali, terima kasih sudah berkunjung..
Deletewaah semoga Indonesia punya transportasi massa yang murah dan terjangkau, dan yang paling penting.. bersyukur atas alat transportasi paling mahal.. Kaki kita!
Infonya bermanfaat, thanks udah share sob !!
ReplyDeletebisnistiket.co.id