Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Monday, May 13, 2013

Festival Rujak Uleg Surabaya - Kembang Jepun

Salah Satu Peserta dengan Dandanan Banci, plus Big Size Uleg-an
Selain bulan November, bulan Mei merupakan bulan istimewa di Surabaya, karena bertepatan dengan hari jadi kota Pahlawan ini. Berbagai acara mulai dari Shopping Sale, parade dan pawai hingga bermacam festival digelar sebulan penuh di kota ini

Gapura Khas Cina - Kembang Jepun Surabaya
Minggu 12 Mei 2014, giliran Festival Rujak Uleg yang dihelat untuk kesekian kalinya dalam rangka peringatan hari jadi Kota Surabaya ke 720. Bertempat di sepanjang jalan Kembang Jepun, salah satu kawasan heritage  yang berada di utara Surabaya, bersebelahan dengan Jembatan Merah, acara ini menarik ribuan pengunjung baik dari dalam kota hingga manca Negara.


Ini merupakan kesempatan pertama saya mengikuti Festival Rujak Uleg, setelah kurang lebih 7 tahun menetap di Surabaya, wahh gak terasa saya sudah lumayan lama di Surabaya hehe.. Festival Rujak Uleg pertama kali diadakan pada tahun 2007, saya kurang tahu pasti apa alasan Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya menggelar  festival ini, tapi yang pasti Rujak Uleg atau lebih dikenal dengan Rujak Cingur adalah salah satu makanan khas dari Surabaya.

Tumplek Bleeeek... Ramaiii
Ke Surabaya belum komplit rasanya kalau belum mencoba menu Rujak Cingur! Sebenarnya di setiap kota, khususnya di Propinsi Jawa Timur, selalu ada menu rujak, tapi isinya yang beda-beda, Nah Surabaya sangat terkenal dengan Rujak Cingur-nya, ada satu depot yang sangat legendaris karena Rujak Cingur, bahkan satu porsi harganya mencapai Rp. 50,000 loh..
Pengunjung Menikmati Pincuk Rujak Cingur

Rujak Cingur adalah makanan yang berisi sayur mayur, irisan tahu, tempe, lontong, dan cingur, lalu disiram dengan bumbu saus kacang dicampur petis hitam. Cingur adalah bagian mulut sapi hingga ke hidungnya, dalam bahasa jawa Moncong mulut sapi disebut cingur, congor.

Cingur ini diolah terlebih dulu, dengan diberi bumbu, direbus kemudian digoreng. Nah Rujak cingur ini selain isi yang saya sebutkan tadi, juga ditambahkan irisan cingur.. eemmhhh rasanya mak nyusss! Apalagi kalau yang suka pedas, bisa memesan rujak cingur sesuai dengan selera level kepedasan.

Cingur Sapi
Tapi ada juga loh yang gak mau makan rujak cingur, karena selain bumbunya yang hitam, penampilan cingur-nya bikin geli orang yang mau makan, hehehe kadang masih ada rambut / bulu-bulu halus sapinya.. Aihhh itu yang bikin sedepp!

Dalam Festival Rujak Uleg ini, PemKot Surabaya mengundang setiap perwakilan kampung (kecamatan) di Surabaya dan beberapa hotel serta peserta dari instansi swasta untuk mengikuti lomba nguleg Rujak Cingur, alias meracik rujak cingur di sepanjang jalan Kembang Jepun Surabaya.

Seluruh peserta diwajibkan memakai busana tradisional atau kostum yang menarik, sambil meracik rujak dalam waktu yang ditentukan. Kemudian juri akan menilai rasa dan tampilan rujak yang disajikan peserta, setelah juri selesai menilai, inilah saat yang ditunggu-tunggu, seluruh pengunjung yang menyaksikan acara ini boleh makan gratis tis tissss sepuasnya Rujak Cingur, atau Rujak Manis (Rujak buah)

Salah Satu Chef dari Java Paragon Hotel
Momen desak-desakan, rebutan pincuk (piring dari daun pisang) hingga mengantre bagian rujak adalah hal-hal yang sangat menyenangkan, berbaur dengan seluruh warga Kota Surabaya, bersenda gurau hingga bertukar senyum dan berbagi bau keringat ha ha ha.. tumpah ruah di Kembang Jepun.

Tadi siang, saya kebagian Rujak Cingur dari Hotel Java Paragon, diracik oleh Chef yang mengenakan baju sakera, khas Madura, lengkap dengan cobek dan uleg-annya. Meski cuma se-pincuk tapi cukup mengganjal perut di sela-sela jam makan siang. Acara ini digelar mulai dari jam 1 siang hingga 4 sore.


Saya ditemani kawan-kawan yang dulunya tergabung dalam Ijen Festival Bondowoso, kebetulan ada yang berasal dari Surbaya – si Gadis cantik tomboy Mehdia, ini blog nya -  dan ada artis Jember yang super femos.. si Andreyongs – nih dia blog nya – yang sedang training kerja selama sebulan penuh di Surabaya. Eh iya ada Gus Jember, namanya kembar Andre juga.. mengawal seru-seruan kami di Festival Rujak Uleg.

Andre - Mehdia jilbab Pink - Andreas diantara lautan Cingur .. ehh Manusia :D
Sebelum acara selesai, kami sepakat untuk meninggalkan TeKaPeh (TKP) dan menuju kawasan Ampel, untuk mencicipi menu ala Arabian. Dan Akhirnya kami menuju Depot Tujuh, depot yang sangat recommended dari kalangan teman-teman keturunan Arab. Hmm rasanyaa mak nyuss…! Lazzizz kenyang Alhamdulillah! Mereka bertiga memilih nasi kebuli kambing dan saya nasi madura daging

Itu cerita minggu ini, So kawan kalau ingin berkunjung ke Surabaya, sempatkan di Bulan Mei atau November, karena dua bulan ini adalah bulan-bulan special-nya Surabaya, 31 Mei adalah hari jadi kota Surabaya, dan 10 November adalah peringatan Hari Pahlawan Nasional, dan Surabaya adalah Kota Pahlawan, terima kasih ya sudah mampir kesini J

12 comments:

  1. kirain tuh bakal ngulek rujak bareng bareng di cowek yang gede hahaha

    aduh jadi kangen makan rujak cingur..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.. waahh lak mambu tangan kringet kwkwkw..
      ayoo ke Surabaya, nyobain rujak paling legendaris! :D

      Delete
  2. Waaaaahhh rameee bangeeet!!! tapi jujur ni, rujak cingur bukan salah satu makanan favorite aku di Jatim, soalnya dulu sempat ditawarin makan rujak, kukira rujak buah, eh kok bentuknya kayak pecel, pas mnakan lembek-lembek gimana gitu. pas tau itu cingur lumayan bikin Shock Tingkat Provinsi. sejak saat itu hubunganku dan Cingur ga pernah baik sampe sekarang #sekian :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kwkwkwkkwkwkw... aduhh ngakak baca commentnya Mr. Piyoh
      senangnya dikunjungi bos Piyoh dan Bos Helga :D matur nuwun yaa

      hahahah.. lembek-2 gimanaa bang.. kwkwk apakah tidak mungkin untuk dilakukan islah dengan mbak yu cingur? kwkwkwk ... yo wis kalau ke Surabaya nyobain makan yang lain.. atau mungkin cingur Surabaya lebih mak nyuss

      Delete
    2. belum banyak nyobain makanan di Surabaya, tapi nasi cumi di deket pasar atom itu,laziiieeess...keeep update kuliner disana ya, eh ikutan Jelajah Gizi aja tulisanmu. pan makanan pesisir juga itu :D

      Delete
    3. Ahh iya ya bang.. saya jadi pingin ikutan, kemarin sempat ngobrol sama Mehdia dan Andreas, tapi bingung apa yang mau saya tulis.. hihi okelah saya coba

      Delete
  3. wah...kren kali nh...tks telah berbagi informasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama bang :) senang bisa dikunjungi wartawan pro dari Riau :)
      blog nya juga keren2 loh.. tulisannya sangat menginspirasi

      Delete
  4. Caption yang cocok untuk foto pertama adalah "diuleg bencong di festival rujak uleg"
    Lengannya loh segede uleg2 mbak.. hemboooookkk
    Tapi tampilan mereka tidak mengurangi rasa cintaku kepada rujak cingur.

    *ketjup manis pake cingurku*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahahaha.... penyoook rekk diuleg bencongg kwkwk
      iyoo lengannya wuikkk mari menang panco be'e
      aku kurangg rujak'e hahaha.. mak nyuss tenan cingurnya

      Delete
  5. OMG klo lihat cingur kok serasa inget congor gue hahaha...
    aduh gue jadi kangen makan rujak cingurrr setelah seminggu makan kariiiiiiiiii >,<

    ReplyDelete
    Replies
    1. gayaamuuu :p kemoncolleeeen kwkwkwk.. ditunggu cerita hebohnya!

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)