Kumandang adzan dzuhur
dikantorku terdengar nyaring siang ini, suasana mendung Surabaya, membuat suara
adzan terdengar semakin syahdu di telinga. Dan segera terbersit ide yang
beberapa hari lalu sempat tertulis dalam benak
Sambil menuliskan catatan Kamis
ini, saya sedikit bernafas lega, karena ada satu beban berat terlepas ringan
dari benak. Diam-diam saya mengingat perjalanan liburan beberapa bulan lalu,
ketika itu saya sedang gusar mencari musholla
untuk sholat dzuhur, namun sayangnya di negeri itu tidak gampang menemukan
tempat sholat, baik di terminal bis ataupun di bandara.
Photo Source : Link |
Bahkan suara adzan dan arah kiblat solat –pun sudah membuat saya
kebingungan. Saya tidak tahu kapan jadwal solat di negeri itu, dan dimana
kiblatnya. Maklum saya bukan tipe orang yang jago di bidang geografi :D. Sebenarnya
sih, sejak sebelum berangkat sudah saya siapkan compass pemberian seorang teman, tapi karena kebiasaan
terburu-buru, tertinggalah penunjuk arah itu.
Apa mau dikata, saat itu sudah
berada di negeri orang, tak kenal kawan tak punya taulan. Bertanya kepada
penduduk setempat tidak segampang di Indonesia, semuanya terlihat terburu-buru
mengejar waktu, hanya satu dua orang saja yang mau memberikan informasi.
Urusan solat dan kiblat selesai,
sekarang giliran makan.. Eitss, yang
ini juga mesti berhati-hati, bukan mau dibilang sok suci, sok agamis atau
lebih parahnya fanatik .. (emang ada
ya Islam fanatik :p hehe.. Islam Kaffah
ada) tapi sejak banyak belajar tentang Islam, saya jadi lebih waspada untuk
urusan makanan, terutama yang menyangkut halal haramnya. Memang ada sih
teman-teman yang suka bercanda.. asal baca Bismillah
aja.. halal dan aman kok hehehe.. emang begitu ya..? :p
Makanan haram bukan main-main
loh, efeknya bisa sampai 40 hari.. ada sebuah hadits yang pernah saya
baca, kalau kita mengkonsumsi makanan yang tidak halal, maka doa kita tertolak
selama empat puluh hari.. Wahh bayangkan selama satu bulan sepuluh hari meski
kita berdoa jungkir balik, jawabannya ”Declined” dari Tuhan.. Ola..la.. masalah
buat lo..?! Iyaa dong, bagi saya itu masalah :D, kita aja yang berusaha berdoa
tiap hari belum tentu dikabulkan hari itu juga, nah ini sudah dapat ”Declined Notification” duluan selama 40 hari.. truss kita berdoa sama siapa dong?
Photo Source : Link |
Nah kalau kita lihat orang-orang diluar Islam, yang
makanannya macam-macam, kenapa mereka hidupnya aman-aman saja? Sehat-sehat
saja? Hidupnya bahagia? Apakah doa mereka tidak dikabulkan
Tuhan?? Atau ada Tuhan yang lain?? Whoppss good
question .. Jelas dong Tuhan kita hanya Allah... Tuhan Semesta Alam, nah
sekarang pertanyaannya dibalik.. Tuhan
kita yang Maha Rahman Maha Rahim itu sama orang yang seperti itu aja baiikkknyaaaa gak berbatas.. apalagi
kalau kita mau ber-Islam dengan baik.. percaya deh.. PASTI lebih baik dari
mereka.. Inshallah.
Sesuai dengan judul diatas,
dengan Bismillah.. Bang Opick pun bersenandung dalam lagunya, bahwa dalam
keseharian kita sebaiknya diawali dengan Bismillah dan mengakhiri hari dengan
Alhamdulillah. Kata Bismillah memang mudah sekali pengucapannya, jika dibaca
panjang menjadi .. ”Bismillahirrahmanirrahim” dan semua orang pun tahu artinya, Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha
Pengasih dan Penyayang.
Lalu sampai disitu sajakah kalimat
itu kita baca? Ketika menyebut Nama Allah.. boleh diumpamakan kita
sedang menyebut nama orang yang kita sayangi, tentunya jika kita menyebut orang
yang kita sayangi, kita benar-benar mengenalnya kan.. Trus bagaimana dengan Allah, Tuhan kita.. apakah kita, terutama
saya juga sebagai pengingat diri, sudah mengenal Nya dengan baik..?
Saya pernah menyaksikan sebuah
video di Youtube, tentang dunia lain, ketika seorang presenternya berkomunikasi
dengan jin (dipanggil mbah) yang merasuki tubuh seorang mediator. Disitu
terjadi percakapan yang menanyakan apa agama si presenter, dan perempuan cantik
itu menjawab Islam, lalu si mbah tadi
sambil mengerang-ngerang seperti harimau, dia terus memberi pertanyaan tentang
Islam bertubi-tubi, yang tidak bisa dijawab dengan baik oleh si presenter.
Photo Source : Link |
Si mbah tadi menuturkan bahwa belajar Al Quran itu tidak akan cukup
sepanjang umur kita, jangankan itu.. bacaan Bismillahirrahmanirrahim
saja kalau dibahas detail, tidak akan cukup separuh umur kita selesainya. Saya
sempat merinding, karena juga kurang suka dengan hal-hal dunia lain, tapi saya
mengimani dunia ghoib. Intinya jangan
kita melihat siapa yang bicara, tapi apa isi yang dibicarakan
Dalam percakapan beberapa menit
itu, si Mbah menjelaskan sedikit
tentang Makna Bismillahirrahmanirrahim, bahwa dengan menyebut Nama Allah.. Yang
Maha Pengasih dan Penyayang.. dia mengupas satu persatu yang membuat saya
semakin kerdil, ilmu saya tidak ada apa-apanya!
Sifat Tuhan yang Maha Pengasih
(Ar Rahman) dan Maha Penyayang (Ar Rahim) itu dikejawantahkan dalam setiap
detik kehidupan, contohnya Allah Sang Maha Pencipta, karena sifat Rahman-Nya itu, Dia menciptakan mata,
lalu dengan sifat Rahim-Nya, Dia
membuat mata itu bisa berfungsi dan melihat.. Dengan Menyebut Nama Allah,
berarti kita tahu siapa Tuhan kita, bukan sekedar tahu, tapi benar-benar
mengenal Allah, mengapa kita menjadi hamba-Nya, mengapa kita diciptakan, dan
apa tujuan hidup kita.
tercekat saya mendengar
pembicaraan mereka, betapa selama ini saya hanya melafalkan kata Bismillah ala kadarnya, tanpa nyawa
tanpa ruh didalamnya. Dengan Bismillah
kita meyakini bahwa hanya kekuatan Allah saja yang melingkari kita. Dengan Bismillah
ada tanggung jawab besar dalam diri akan setiap hal yang kita lakukan, apakah
hal itu telah sesuai dengan perintah-Nya, atau menantang perintah-Nya..
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)