Spot ini menjadi tujuan pertama tour de madoure kami, (baca tulisan sebelumnya). Karena selain berada di gerbang awal, saya juga tertarik untuk melihat bangunan mercu suar secara langsung.
Selama ini, saya hanya melihat bangunan
mercu suar dari TV, atau majalah-majalah yang kebetulan memuat liputan tentang
pantai dengan mercu suarnya, dan mungkin untuk yang doyan nonton film, ada tuh salah satu movie producer yang lambangnya mercu suar alias light house
Perjalanan menuju pantai ini, lebih
dekat jika ditempuh via pelabuhan kamal, tapi karena kami memulai perjalanan
via Jembatan Suramadu, jadi waktu tempuhnya lebih lama, kurang lebih 2 jam,
tapi sensai perjalanan yang kami dapat benar-benar mengasyikkan.
Pantai Sembilangan sendiri terletak di
Desa Ujung Piring, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Madura. Menurut saya,
pantainya tidak terlalu bagus, bahkan cenderung seperti tambak ikan bandeng di
daerah Gresik. Waktu saya kesana, pengunjung tidak terlalu ramai, karcis masuk
untuk roda dua cuma dua ribu lima ratus kalau tidak salah, sedangkan mobil lima
ribu.. murah :D
Memang daya tarik pantai ini ada pada
mercu suarnya, bangunan sisa peninggalan Belanda, yang dibangun sejak tahun
1879 itu masih terlihat kokoh berdiri. Nampak jelas pada bangunan, nama Belanda
yang membangun atau gubernur saat itu saya lupa :D, namanya Z.M. Willem III.
Mercu Suar itu berada di dalam area berpagar tembok, yang dikelilingi oleh mess
penjaga.
Lantai 16 |
Saat kami berkunjung kesana, suasana
masih sepi, bertepatan dengan 1 Januari 2011, mungkin orang-orang masih banyak
yang “mbangkong” alias tidur
gara-gara pesta pergantian tahun semalam. Hanya beberapa orang yang naik,
bahkan ada bapak berbadan tambun yang menyerah di tangga ke-8, karena tidak
kuat lagi. Saran saya, bawa air mineral yang cukup, apalagi buat kita-kita yang
malas olah raga, lumayan ngosshh sampai atas.
Penjaga Mercu Suar |
Kuku Panjang |
Lelah naik turun dari mercu suar, kami
sejenak menikmati suasana disekitar Mercu Suar, dan usilnya saya ketika bertemu
dengan pria ber-kuku panjang, yang menyapa kami dengan beberapa pertanyaan
standar. Saya menanyakan, kenapa memanjangkan kuku hingga sepanjang itu? Jawabnya
karena hobby dan untuk kesenangan saja, lanjut saya tanyakan..”Lah kalau mau **k ke belakang gimana pak..
:p” dia bilang “Ya gammpaaangg deeek.. tinggal pake krann sanyoo tak iyeh”
dengan logat maduranya yang kental. Saya pun ngikik dan pamit melanjutkan
perjalanan..
Next.. Api tak Kunjung Padam alias Api
Abadi Sampang Madura.. ditunggu ya
Rongga Mercu Suar |
Top View Mercu Suar Sembilangan Bangkalan Madura |
Jendela Mercu Suar |
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)