Brand of Mine |
Mengawali
sebuah bisnis yang berjalan secara kesinambungan, bukanlah hal yang rumit untuk
dilakukan, bekal ulet, gigih, dan sabar adalah kiat-kiat yang menemani
perjalanan dagang saya.
Rasanya
memang masih belum pantas untuk menulis pengalaman, tapi saya ingin berbagi
cerita, tentang bagaimana saya bergelut dengan usaha ini. Memang sejak kecil,
saya sudah terbiasa dengan perdagangan, selain keluarga dari Ayah saya
kebanyakan pedagang, saya sendiri paling senang kalau acara bermain diisi
dengan permainan jual-jualan.
Meski
orang tua saya pedagang murni, tapi entah mengapa mereka lebih senang jika saya
menjadi karyawan, atau PNS. Tidak jarang saya disodori info tentang penerimaan
CPNS, tetapi selalu saya tolak, karena saya ingin berbisnis. Saat ini saya
belum murni menjadi pebisnis (baca pedagang), saya masih half part.. kalau orang lain sering berujar, pekerjaan tetapnya
adalah karyawan, dan dagangan adalah pekerjaan sampingan, bagi saya justru
kebalikannya.
Jika
orang bertanya tentang pekerjaan utama, akan saya jawab saya adalah
entrepreneur, yang menyambi jadi sekretaris di perusahaan ekpor – impor Surabaya hehe. Lalu
ketika mereka bertanya,
“kenapa tidak fokus di bisnis yang mbak
punya..”
singkat saya jawab.. “Tunggu tanggal mainnya!”
:D
Sebenarnya
Bulan April 2008 adalah bulan pertama kali saya mendapat e-mail inquiry dari Buyer di Sydney, tapi ternyata dealing
dengan pembeli luar negeri tidak segampang yang saya kira, waktu itu belum ada
Facebook, yang memudahkan untuk menampilkan produk dagangan dengan bebas dan
gratis. Korespondensi antara saya dan buyer
untuk menanyakan produk dan harga terjalin hampir lebih dari 2 bulan. Hingga akhirnya bulan
Juni 2008 saya menerima order resmi dari Sydney. Dan pada awal bulan Agustus,
order kami selesai dan terkirim. Kala itu, nama usaha saya belum mimAmia,
saya masih berpartner dengan seorang teman, saya
benar-benar seorang yang moderat .. alias modal dengkul dan urat. (istilah
helmi yahya – MODERAT) Kami sempat menerima repeat order dan order dari
beberapa buyer di Malaysia, hingga
akhirnya ditipu oleh seorang buyer
Malaysia, menunggak pembayaran hingga 1 tahun, hal ini menyebabkan kami berbeda pendapat, berbeda haluan hingga akhirnya
bisnis yang kami rintis gugur ditengah jalan.
Produk Ciput Arab 2 Warna |
Saya kembali menjadi seorang karyawan, dan sempat
ogah dagang lagi, trauma ditipu buyer. Cukup lama saya vakum dari dunia dagang,
sekitar 1,5 tahun, saya menyibukkan diri dengan mengajar bahasa Inggris dan
organisasi keIslaman, hingga akhirnya saya diterima kerja disebuah perusahaan
ekspor impor awal 2010. Dari situ saya iseng lagi jualan kerajinan rotan dan
bambu, tapi ternyata peminatnya sedikit, hingga akhirnya saya dagang jilbab.
Saya beli jilbab di pasar grosir, lalu saya jual ke
teman-teman di kantor, dan beberapa kenalan, Alhamdulillah laris manis.
Kemudian di awal bulan menjelang puasa ramadhan tahun 2010, lagi musimnya daleman jilbab – ciput arab kebetulan
juga di pasaran demand-nya melebihi
stok yang ada, hampir setiap stand penjual jilbab grosir kehabisan.
Itu merupakan peluang emas, saya coba menghubungi
beberapa penjahit yang saya tahu di Surabaya, akhirnya bertemu teman lama satu
organisasi, yang juga punya bisnis jilbab. Saya memesan 100 biji ciput arab,
langsung ludes di pasaran, tapi karena biaya produksi tinggi, saya mencari
penjahit lain di luar kota Surabaya. Ketemu lagi dengan kenalan lama, tapi
sayangnya hasil jahitannya dibawah standar, padahal pesanan sudah mulai banyak.
Hingga saya pulang ke Bondowoso, saya ceritakan apa
yang sedang saya lakukan kepada orang tua, Alhamdulillah keduanya mendukung,
dan mencoba mencarikan penjahit.. memang benar apa kata Ipho Right.. ketika
bidadari-bidadari perisai langit mendukung, maka rejeki itu cepat sekali
terbuka.. Alhasil ibu saya *bidadari perisai langit bertemu dengan tetangga
yang masih saudara sepupu ayah, mau menjadi penjahit dengan harga yang
mendukung kompetisi produk.
Produksi berlanjut, saya memberanikan diri pinjam
uang teman kantor, sebesar 1 juta rupiah, dengan sistem bagi hasil syariah,
Alhamdulillah sukses besar di raih, teman saya geleng-geleng kepala, katanya
hasilnya lebih besar daripada dia nabung bertahun-tahun di Bank hehehe.. Tepat
di bulan Juni 2011, saya mendapatkan e-mail inquiry dari buyer di Thailand yang ingin memesan 1000 pcs ciput arab dengan
berbagai warna.
EMS ke Bangkok Thailand |
Sejak saat itu, saya mulai kembali bergairah untuk trading dengan buyer luar negeri. Setelah Thailand datang, beberapa order saya
terima dari Singapura, Malaysia, Dubai, Jeddah, dan Melbourne Australia. Saya
banyak belajar dari pengalaman-pengalaman terdahulu.
Sedangkan bulan Oktober adalah bulan pertama kali
saya melabeli dagangan saya dengan merek mimAmia. Ide ini saya peroleh dari
seorang teman di Inggris, yang memiliki page dagangan souvenirnya dengan nama ”Make it Mine” yang disingkat ”mim”. Kami sering diskusi tentang dunia
Islam, dan prospek bisnis di luar negeri. Saya akhirnya juga membuat page,
namun bingung apa merek yang ingin saya pakai. Selama ini nama yang dipakai On Line Shop – OL Shop cenderung girly
dan islami, saya menginginkan sesuatu yang unik dan mudah diingat.
Nama dagang teman saya itu unik MIM dengan logo thumb print yang sangat simple, saya
bertanya kenapa disingkat menjadi MIM, dia hanya menjawab hanya mempermudah diingat
pembeli dan tidak ada filosofi khusus. akhirnya saya punya ide menggunakan mim
(huruf mim dalam hijaiyah) sebagai nama dagang saya, filosofi huruf mim sangat
saya sukai, yaitu sebuah ketundukan pada Sang Khalik
Jadilah merek dagang saya mimAmia, yang mengandung
filosofi bahwa apa yang saya lakukan dalam bisnis ini adalah salah satu bentuk
pendekatan dan ketundukan saya kepada Tuhan, dengan berbisnis saya ingin
memberi lebih banyak manfaat. Dengan berbisnis saya ingin menjadi seperti
Khadijah dan Rasulullah, yang membelanjakan hartanya untuk kebaikan di Jalan
Allah.. Inshallah.
mimAmia's products |
Kepiawaian saya yang baru segelintir ini, tidak
lain saya dapat dari seluruh orang baik yang secara sengaja maupun tidak,
mengajarkan dan membagi ilmunya kepada saya. Ucapan terima kasih atas ilmu yang
saya dapatkan ini, juga ingin saya ucapkan untuk salah satu Bos di kantor awal
saya bekerja di Surabaya, boleh dibilang ibu ini memberikan ”primbon” tentang trading
yang tanpa dia sadari menjadi senjata ampuh bagi saya untuk menjajal export – import trading, ilmu ini tidak
pernah saya dapatkan di bangku kuliah...
Wowww betapa mahalnya ilmu! Efeknya lebih dahsyat
dari segudang harta Qorun. Dan seperti janji Allah orang-orang yang berilmu
akan dinaikkan derajatnya, jangan berpikir ilmu hanya didapat dari bangku
formal, jangan melihat siapa yang berkata, tapi dengarlah apa yang dikatakan!
Sekarang adalah tahun ke-4 usaha jilbab saya, di
tahun ini pula saya telah menjadi supplier
tetap untuk buyer dari Prancis, dan
sedang mengerjakan proyek shawl tenun untuk buyer
dari Inggris (United Kingdom) semoga kedepan saya bisa lebih bermanfaat dan
merek dagang saya lebih dikenal. Mohon doa dari teman-teman semua
mimAmia the hijab kingdom ~ produk kualitas ekspor
..harga lokal!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)