Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Thursday, September 5, 2013

Aku, Kau, Dia, Dia, Dia dan Mereka


Pukul empat sore, biasanya aku sudah meninggalkan meja dan ruang kantor, tapi kali ini aku pulang paling akhir. Menikmati tumpukan kertas di meja kerja, aroma tinta dan AC yang membaur, menikmati lantunan piano oleh Akash Gandhi melewati sore

Sejenak mengarahkan mouse ke situs jejaring sosial, melongok status-status ataupun gambar dan foto-foto baru yang diupload teman-temanku, sedikit tersenyum bahkan tertawa pingkal menikmati sore ini

Lalu kembali menjentikkan jemari, menuliskan langkah-langkah kerja di divisiku, yang sebentar lagi akan aku tinggalkan. Ahh.. waktu begitu cepat berlalu, dan mungkin disini adalah waktu paling lama aku duduk bekerja dan berkarya.. Ya tepatnya 3, 5 tahun. Aku rasa ini waktu yang tepat untuk bergeser ke zona lain ;)

Tiba-tiba semua kenangan terlintas dalam benak, ada rasa sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang sangat menyenangkan, tapi mimpi-mimpi yang kuraut jauh lebih indah hasilnya kelak.. Yakin akan itu!

Kubiarkan saja imajinasi ini melayang menyelami waktu-waktu lalu, menikmati kenangan-kenangan yang akan selalu lekat. Dan juga kenangan-kenangan tentang Kau, Dia, Dia, Dia dan Mereka .. aku ingin membuka kenangan itu dan lekat-lekat menikmati di sore ini.

Mentari sore lembut menyapa dibalik jendela, bercengkrama akrab dengan langit biru sedikit kelabu oleh asap pikuk pengendara. Lalu aku balas senyum langit sore itu, yang membiaskan semua kenangan tentang Kau, Dia, Dia, Dia dan Mereka

Seperti sedang berdiri didepan Electronic Screen, yang memutar ulang seluruh episode cerita yang pernah terekam langit, mentari dan bumi tentang Kau, Dia,Dia,Dia dan Mereka. Ada cerita-cerita manis, mempesona, hingga ada cerita-cerita yang dulu ingin aku buang, tapi entah aku biarkan saja cerita itu lekat dalam episode itu

Dan kini aku menikmati setiap detik episode itu, tentang Aku, Kau, Dia,Dia,Dia dan Mereka. Seandainya episode itu terhapus, mungkin Aku tidak punya cerita indah saat  yang sedang aku rekam kini.

Seandainya aku tidak melewati episode itu, mungkin aku tidak akan pernah tahu apa rasanya merindu, bagaimana rasanya bahagia, seperti apa rasanya terjatuh, dan bagaimana berlari dari jatuh.. dan mungkin aku tidak akan pernah menjadi Aku yang sekarang

Hmm..  Seperti sebuah kuncup bunga, Tuhan mengajariku bagaimana membuka kelopak dan setiap helai bunga .. perlahan .. mengikuti proses alam, yang kadang aku sendiri tidak tahu, sedang berada dimana aku, jika Tuhan tidak mempertemukan Aku, Kau, Dia, Dia, Dia dan Mereka dalam episode cerita-ceritaku…

Apapun yang pernah terjadi antara Aku, Kau, Dia,Dia, Dia dan Mereka.. semua adalah bagian dari episode ceritaku yang akan membawaku pada Tuhan.. dan karenanya Aku tetap Mencintai Kau, Dia,Dia,Dia dan Mereka sebagai Makhluk Tuhan yang membantu membaik-kan Aku..

Meski apapun yang Kau, Dia,Dia, Dia dan Mereka lakukan padaku..
Aku Berterima Kasih 




No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)