Sejak sebulan sebelum Ramadhan tiba, tidak sedikit orang yang sudah mulai bersuara baik di media sosial maupun dalam percakapan ibu-ibu dan pedagang sayur di pasar krempyeng sudut kota itu
Mulai percakapan tentang jadwal ujian sekolah, pengumuman kelulusan, jadwal imsakiyah hingga tanggal kapan dimulainya puasa. Tak luput pula informasi acara "tarhib ramadhan" beserta aneka macam kegiatan "islami'" yang akan memenuhi kalender sebulan penuh Ramadhan.
Pemilik kafe dan restoran juga ikut riuh meeting dalam rangka menyambut Ramadhan, pemilik toko kain dan penjahit pun tak ketinggalan bersorak gembira menyambut Ramadhan. Bahkan tidak hanya orang Islam yang bergembira menyambut Ramadhan, seluruh manusia bergembira menyambut Ramadhan.
Sepertinya mereka berpedoman pada sebuah hadits, yang berbunyi "Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka" bahkan saya sendiri juga terjerumus dalam kata-kata hadits ini yang ternyata palsu, sila simak ulasannya disini
Ketika Sepuluh hari akhir Ramadhan akan berlalu, ribuan orang berduyun-duyun ke masjid setiap malam-malam ganjil, mengharap durian runtuh, mendapatkan Lailatul Qadr yang konon kebaikannya melebihi seribu bulan. Tidak sedikit grup-grup pengajian dan komunitas hijabers yang saling unggah foto bahkan video kegiatan mereka, seperti menyantuni anak yatim, berbagi ta'jil berbuka hingga sahur bareng, ditambah foto-foto "wefie" pakaian dan jilbab yang penuh warna
Ramadhan sehari lagi, kabarnya pemerintah sedang sibuk bermusyawarah dengan para ahli hilal, hendak menentukan kapan tibanya 1 syawal. Meme dan kata-kata sedih mulai bergantian menjadi status sosmed kaum muslimin pada umumnya, yang menyatakan kesedihannya karena Ramadhan akan segera pergi, lalu berharap tahun depan bertemu lagi.
Apakah hati ini benar-benar mengharap pertemuan dengan Ramadhan kembali ? Apa sebenarnya arti ramadhan tahun ini? keberkahan yang bagaimanakah yang engkau impikan ketika bulan Ramadhan?
Jika boleh kita hening sejenak, memberi arti sebenar dari Ramadhan, tidakkah kita sadar, bahwa Ramadhan adalah jalan yang sunyi, ibadah yang sepi .. karena hanya antara diri ini dengan Nya.. Ramadahan adalah pertemuan antara kekasih dan yang dikasihi-Nya, setelah lama tak bersua.
Ramadhan adalah ajang melatih diri, bukan hanya sekedar kemampuan bersedekah, kemampuan bersujud ribuan rakaat, bukan pula kemampuan diri untuk menjauhi hal-hal yang halal di siang hari.
Ramadhan adalah lorong sunyi dimana jiwa dan ruh bergemberia menyambut pertemuan dengan kekasih-Nya, Ramadhan antara Aku dan kekasih-Ku
Ramadhan sehari lagi, kabarnya pemerintah sedang sibuk bermusyawarah dengan para ahli hilal, hendak menentukan kapan tibanya 1 syawal. Meme dan kata-kata sedih mulai bergantian menjadi status sosmed kaum muslimin pada umumnya, yang menyatakan kesedihannya karena Ramadhan akan segera pergi, lalu berharap tahun depan bertemu lagi.
Apakah hati ini benar-benar mengharap pertemuan dengan Ramadhan kembali ? Apa sebenarnya arti ramadhan tahun ini? keberkahan yang bagaimanakah yang engkau impikan ketika bulan Ramadhan?
Jika boleh kita hening sejenak, memberi arti sebenar dari Ramadhan, tidakkah kita sadar, bahwa Ramadhan adalah jalan yang sunyi, ibadah yang sepi .. karena hanya antara diri ini dengan Nya.. Ramadahan adalah pertemuan antara kekasih dan yang dikasihi-Nya, setelah lama tak bersua.
Ramadhan adalah ajang melatih diri, bukan hanya sekedar kemampuan bersedekah, kemampuan bersujud ribuan rakaat, bukan pula kemampuan diri untuk menjauhi hal-hal yang halal di siang hari.
Ramadhan adalah lorong sunyi dimana jiwa dan ruh bergemberia menyambut pertemuan dengan kekasih-Nya, Ramadhan antara Aku dan kekasih-Ku
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)