Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Thursday, October 5, 2017

Serunya Menjadi Tourguide Berbayar

Punya hobby jalan-jalan tapi dibayar, akomodasi ditanggung, bertemu banyak orang baru, dan memiliki segudang pengalaman seru, bagaimana caranya ?!


Pernah dengar tentang Tourguide? pemandu wisata yang suka nganterin turis itu loh .. yang suka nginthil kemanapun turisnya minta dipandu, apalagi dipandu sampe ke pelaminan ha ha ha

Ehh .. yang masih single jangan terbawa perasaan ya .. alias baper! di artikel ini saya ingin berbagi tentang pengalaman saya sebagai freelance tourguide, selama kurang lebih empat tahun. 

Hobby jalan-jalan, suka banget sama yang namanya petualangan, sejarah, juga budaya membuat saya sangat menikmati pekerjaan ini. 


Turis Asal Polandia di Sumenep Madura
Dulu waktu saya seumuran SD - SMP, saya suka nyamperin turis yang sedang berkunjung ke kota Bondowoso, saya sapa dan coba-coba ngobrol pakai Bahasa Inggris yang masih gratul-gratul itu .. tapi.. PD aja lagi he he he.. (iklan shampoo banget)

Nah.. dari kebiasaan masa kecil itu, terbawa hingga saya sudah menjadi perempuan dewasa eh.. hi hi hi. Saya sempat tergabung pada situs traveller, yang memberikan ruang bagi seluruh wisatawan dunia, untuk meets up atau "kopdar" di kota yang kita kunjungi .. rata-rata sih #backpacker 

Kita sebagai host .. boleh memberikan tumpangan menginap gratis, atau sekedar jalan-jalan bareng keliling kota, biaya sendiri-sendiri ya! Tapi bergulirnya waktu .. banyak yang mengambil "keuntungan" dari hospitality yang ditawarkan, bahkan ada loh yang sampe diperkosa ... karena numpang nginep .. dihh amiit amiitt jabang bayeek!


Turis asal USA di Pasar Induk Bondowoso
Saya-pun pernah kena tipu oleh sepasang traveller asal Prancis dan Lithuania, awalnya dia bilang... mau bikin re-search tentang Islam dan kebudayaan orang diseluruh dunia, dan akan menjadikan proyek tersebut, untuk mengenalkan Islam yang damai pada dunia barat.

Waktu itu masih anget-angetnya issue teroris 9/11, yang membuat Islam dikucilkan di Eropa. Jadilah saya mendaftarkan diri sebagai volunteer, yang akan membantu proyek mereka, dengan mengantar ke tempat-tempat menarik mengenai Islam serta kebudayaan daerah setempat.


Late Lunch bareng Turis di Salah Satu Restaurant Bondowoso
Singkat kata .. mereka mendapatkan apa yang mereka mau, ketemu dengan berbagai seniman muslim, hingga bertemu sosok Gus Solah di Tebu Ireng Jombang, dan Penyair senior Bapak Zawawi Imron di Kota Sumenep.

Tapi .. sayangnya sepasang traveller ini sangat tidak tahu diri .. (menurut versi saya sih he he he), mereka memanfaatkan keramah tamahan orang Indonesia untuk kepentingannya. Hmm ya sudah lah tidak perlu dibahas panjang disini ya!
Turis Asal Malaysia - Bapak dan Anak
Sejak saat itu, saya memutuskan untuk tidak mau lagi tergabung pada situs traveller tersebut. Kemudian seorang teman yang juga backpacker, namanya Ayu Galuh, adik kelas pas SMA, menyarankan saya untuk jadi Freelance Tourguide saja pada sebuah situs travel asal Canada.

Dia bilang, "mending ikut ini aja mbak .. bisa jalan-jalan dan dibayar pula!" .. Waah .. gayung pun bersambut, saya mendaftarkan diri dan diterima, karena waktu itu di Surabaya belum ada yang daftar via situs ini.

Syaratnya sih mudah, kita hanya dituntut untuk bisa minimal bahasa Inggris, apalagi kalau bisa bahasa lain juga lebih bagus, dan paham tentang pariwisata serta bagaimana menjadi seorang pemandu wisata.
Sepasang muda-mudi yang "menipu" via proyek nya ituuh :p

Tour pertama saya diberikan pada bulan Juni 2013, memandu rombongan wisatawan asal Malaysia, yang ingin berwisata ke Surabaya dan Malang. 

Selanjutnya tur lain-pun berdatangan, ada yang dari USA, Belgia, Belanda, India, Singapore, hingga Australia. Rata-rata turis saya datang dari penumpang kapal pesiar, yang sedang sandar di pelabuhan Surabaya atau Probolinggo .. alhamdulillah!

Lalu apa serunya jadi tourguide ?

Nah .. serunya antara lain :

1. Wawasan Lebih Luas

Semakin sering bertemu dengan banyak orang, yang berbeda latar belakang, budaya dan bahasa, secara tidak langsung akan menambah wawasan dan membuka pola pikir kita. 

Orang yang pergaulannya luas, akan lebih mudah beradaptasi, terbuka, dan tidak gampang tersinggung, maupun ter-provokasi akan hal-hal yang baru kita ketahui.


Mengantar Turis Canada ke Masjid Akbar Surabaya

2. Duta wisata

Menjadi pemandu wisata, membuat kita belajar lebih banyak lagi, tentang seluk beluk negara, kota, desa dan tempat-tempat yang akan kita datangi

Kenapa begitu .? yaa karena akan banyak hal yang ditanyakan oleh turis kita nanti, misal berapa banyak penduduk Kota Surabaya ..? berapa tinggi menara masjid Surabaya .. atau sejak kapan masjid ini dibangun ..? 

Pertanyaan tentang politik .. Apakah kamu boleh memilih dalam pemilu ? bagaimana sistem sanitasi di kotamu ..? kenapa kamu pakai jilbab ..? dan sebagainya!

Ada juga yang bertanya tentang hal pribadi seperti ..apakah kamu punya pacar? ha ha ha ... Ehh jangan salah sangka dulu ya..! tapi ini benar terjadi loh pada saya ketika memandu turis asal Canada maupun USA.


Turis asal Taiwan
Rata-rata mereka tidak pernah berkunjung ke Indonesia, dan karena saya pakai jilbab, itulah yang membuat mereka tertarik "menggunakan" jasa saya sebagai guide-nya. Mereka penasaran .. kok boleh perempuan berjilbab "nyetir" mobil

Sedangkan di Negeri Arab, yang Negara Islam, cewek nyetir mobil itu melanggar hukum. Saya tersenyum dan kadang geli mendengar pertanyaan mereka, tapi itu justru kesempatan baik untuk "berdakwah" .. duhh mama dedeh nihye ..

Akhirnya saya jelaskan, bahwa Islam di Indonesia dan di Arab mungkin berbeda secara budaya, dan dalam Islam sendiri, tidak ada yang membedakan hak antara laki-laki dan perempuan untuk menuntut ilmu.

Islam di Indonesia lebih indah, lebih "humanis"  dan penuh cinta .. dan itu seperti yang tertuang dalam Al Quran, dimana masalah muamalah (hubungan manusia) lebih diutamakan daripada masalah ibadah.

Rombongan Turish dari Sabah Malaysia

Eh ada yang gak sependapat dengan saya ? ha ha ha .. silahkan atuh .. tapi menurut saya, hubungan manusia dan Tuhannya lebih ke personal, Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad pertama kali adalah .. untuk memperbaiki akhlak .. 

Nah... akhlak itu kan tingkah laku .. sikap .. adab .. meski ibadahnya jago, tapi kalo suka menyebar fitnah dan kebencian .. apalah artinya .. eta terangkanlah  ha ha ha :p #nyindir

Jadi menjadi duta wisata itu a whole packages tidak hanya menjelaskan tempat wisata, tapi juga menjadi "media penyampai informasi" yang baik, bahkan kita harus juga bisa menyampaikan hal yang buruk sekalipun, tapi tetap dengan cara yang baik! .. ahh pusing kan?! hi hi hi

3. Akses ke tempat khusus

Tahu sendiri kan .. di Indonesia itu kadang suka pilih kasih, kalo masalah "priority", orang yang punya banyak duit akan lebih mudah untuk meng-akses tempat-tempat tertentu, atau tempat ekslusif, yang hanya untuk kalangan bangsawan.

Menjadi pemandu wisata, membuka peluang bagi saya untuk bisa ikut "masuk" ke tempat-tempat yang mungkin tidak bisa saya kunjungi. 

Misalnya, waktu saya dapat kerjaan re-search tour dan business tour, saya harus mengontak beberapa perusahaan yang bergerak di bidang tertentu, atau harus mengunjungi tempat bersejarah, hingga ke masuk ke "ruang terlarang" bagi masyarakat umum.
Turis asal Florida USA
Saya bisa ikut masuk, menemani turis menjadi translator di perusahaan kertas besar di Jawa Timur, disitu saya bisa melihat-lihat apa isinya perusahaan itu he he he.. 

Bahkan ada banyak hal yang membuat saya terkejut, ketika melihat kegiatan dibalik tembok perusahaan itu, membuat geram sebagai Anak Indonesia .. huh!

Saya juga berkesempatan memasuki lokasi makam para raja di Sumenep, asta tinggi, hingga ke bagian paling dalam. Dan .. saya baru tahu kalo lokasi itu terlarang bagi umum, setelah saya tunjukkan foto kepada seorang teman, yang paham tentang tempat tersebut.

Weeeww ... seru kan?!

4. Inspirasi hidup

Bertemu orang dari berbagai dunia, yang rata-rata umurnya sudah diatas 60-an, tapi masih terlihat bugar dan sehat, itu sangat menginspirasi saya untuk bergaya hidup sehat, dan menata hidup ini lebih baik lagi.

Kebanyakan turis asing, yang awet umurnya .. selalu disiplin dalam menjalani hidup. Tahu gak .. mereka itu rata-rata "MENABUNG" .. tidak foya-foya, tidak sok nggayah seperti kamu ha ha ha.. yang suka beli tas dan barang branded tapi KW ... akhirnya bunyi kwkwkwkkww pas dipake .. *ngakak culas gayanya si Alid .. #keplakmiring

Mereka juga rajin olahraga, menjaga pola makan, dan berpikir sehat, nggak lupa mereka rajin mengisi otak mereka dengan hal-hal positif, seperti baca buku dan menulis .. yukk ngacung yang begini nih ..!
Turis asal Belgia
Ada juga turis asal India, yang membuat saya terharu bangetttt! Dia seorang IT engineer, yang bekerja di Singapore, dan berasal dari sebuah desa kecil di India. 

Waktu itu, pria hitam manis berkumis lebat ini, minta tour Ijen - Malang, Nah .. pas saya jemput di Surabaya, dia bilang minta mampir ke Toko Buku, saya pikir mau nyari peta, tapi saya salah!

Tahu gak ..  dia bilang apa .. "Ericka ... please take anythings from this store, that you think good for student at any school, near the place we are going to visit .. just take anything for USD 100 total please .."
Turis Asal Thailand di Kebun Teh Wonosari

Haaaa... saya antara kaget dan melongo, bingung mau pilih apa saja .. sedangkan disana bukunya berkisar antara 5000an rupiah .. ya sudah saya belanja kalap, cepet-cepet diburu waktu .. duhh kenapa ga saya diajak ke mall trus suruh belanja baju dan kosmetik .. hahaha pasti cepet!

Setelah proses belanja usai, kita lanjut perjalanan ke Kawah Ijen Bondowoso, lalu saya iseng tanya, kenapa kok beli buku dan mau disumbangkan ...?

Dia jawab .. dulu waktu di India, dia termasuk anak dari keluarga miskin, dan dia mendapat beasiswa untuk belajar IT di sebuah universitas ternama di India, hingga diterima bekerja di perusahaan bonafide di Singapore

Nah sekarang dia ingin balas budi, jadi setiap dia liburan ke berbagai belahan negara, terutama negara berkembang, dia selalu menyisihkan USD 100 untuk donasi buku ke sekolah-sekolah terpencil .. duhh jadi terharu kan ..

5. Network 

Nah .. kalau network itu bukan hanya dengan turisnya, tapi melalui pekerjaan ini, saya jadi banyak kenal sopir, pemilik rental mobil/jeep, pemilik usaha wisata lokal, restaurant, pemandu wisata lain, yang bertemu selama perjalanan
Turis asal USA
Hingga kenal sama pengusaha yang gak ada kaitannya sama wisata, seperti pemilik usaha tempe dan tahu, karena ada turis saya yang melakukan research tour tentang tempe! walhasil saya jadi tahu bagaimana membuat tempe yang enak he he he

6. English Skills

Dulu saya suka nonton seri Sesame Street di salah satu stasiun televisi nasional, dari situ saya belajar Bahasa Inggris

Kemudian, saya diikutkan kursus Bahasa Inggris, oleh ayah saya ketika duduk di bangku SMP, belajar di Kursus Bahasa Inggris Majestic Bondowoso, yang diasuh oleh Pak Herry beserta timnya sampai SMA.

Saya juga sempat ikut kursus di Jember, untuk lebih mendalami conversation class, ketika masih kuliah dulu. 

Tapi sebanyak apapun kita ikut kursus bahasa, tidak akan terampil jika kita menggunakannya setiap hari, minimal seminggu sekali, bahasa harus dipraktekkan!

Beruntung saya bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan menjadi pemandu wisata ini. 

7. Dapat duit plus plus ..

Duh .. plus plus ha ha ha.. jangan berkonotasi dulu ya .. maksudnya, menjadi tourguide saya dibayar karena jasa yang saya berikan


Numpang Nampang disela-sela nge-guide :p

Memang tarif-nya tergolong mahal untuk kantong orang lokal, karena memakai kurs dollar. Dan kalau anda beruntung, biasanya turisnya ngasih tips tambahan he he he.. 

Saya pernah dapat tips seratus dollar sehari, dari turis ganteng Australia ha ha ha.. sedaaap! tapi ingaaat .. pekerjaan ini bukan tiap hari loh yaa, alias musiman!

Kadang 1 bulan ada 3 trip, tapi pernah juga sampe 5 bulan gak ada kerjaan sama sekali, jadi jangan dibayangkan enaknya aja ya .. he he he

Oke sekian cerita tentang pengalaman jadi tourguide .. kalau anda punya pengalaman seru apa ? yukk berbagi cerita

10 comments:

  1. Saya sebenarnya juga bisa jadi guide tapi ada syaratnya, turisnya kudu bisa bahasa Indonesia, wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha .. bisa kok, cari turisnya yang lokalan, misalnya yang wisata wali, itu turisnya pake bahasa Indonesia semua ha hahahaa

      Delete
  2. Mbak Ericka saya penasaran situs tour guide asal Kanada-nya apa? hehe
    Btw emang ya ada suka dan dukanya kalau jd pemandu gtu.
    Cuma semuanya pasti ada hikmah, lalu cerita2/ pengalaman2 seru yg bisa dibagi2 ke org lain.
    Semoga sukses ya mbk :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahahha penasaran yaa :D
      aamiin, makasih ya mbak doanya, semoga begitu juga dengan anda

      Delete
  3. Iya.. Saya juga pernah dan memang sebuah pengalaman menyenangkan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa bener banget :) bisa jadi tambahan penghasilan juga he he he

      Delete
  4. Walo suka traveling, tp kalo disuruh jd guide sepertinya aku blm siap :p. Soalnya hobi jalan2ku cendrung menikmati 1 hal doang, mencoba yg extreme ato yg banyak memacu adrenalin. Sementara kalo tour guide sperti ini hrs banyak tahu ttg semua hal :D. Makanya jgn jd tour guide mba, kalo temen ada yg nanya, "fan, gw mau ke jepang nih. Enaknya ngapain di sana? " . Aku jwb main rollercoaster dia mlah misuh2 wkwkwkwkw.. Beda kesukaannya sih :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. he he he tapi seru loh mbak jadi tour guide :) bisa nyobain banyak hal

      Delete
  5. kasi alamat daftar freelance tourguide nya mbak. nyoba2 aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke :) saya kirim via e-mail ya. silahkan tulis e-mailnya

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)