Source : dental clinic |
Bagi sebagian orang, berkunjung
ke dokter gigi adalah hal yang paling menakutkan, tapi tidak bagi saya.
Entah mengapa saya sangat senang
berkunjung ke dokter gigi, tidak hanya dokter gigi, pokoknya yang namanya
dokter, saya pasti akan senyum-senyum kalau diajak kesana, bahkan parahnya dulu
waktu kecil, menurut ibu saya, kalau saya sakit sedikit – demam, panas - gak
akan sembuh kalau belum ketemu pak dokter, pokoknya diajak periksa ke dokter,
langsung hari itu juga sembuh.
Ayah saya sampai kesal, karena
setiap selesai diperiksa dokter, dan diberi obat macam-macam, pasti saya minum
cuma sekali, lalu esoknya saya akan lari, bermain lagi dengan teman-teman, dan
pura-pura lupa minum obatnya.. karena saya suda sembuh .. obatya ketemu pak dokter
hihihi
Nah rupanya kebiasaan senang
berkunjung ke dokter, terutama dokter gigi, diajarkan ibu saya sejak saya belum
masuk TK. Ibu saya peduli sekali dengan kesehatan anak-anaknya, kami selalu
diajak periksa gigi rutin ke puskesmas. Awalnya sih..takut karena dulu
alat-alat dokternya serem, trus
ruangannya redup dan bau obat, tapi Ibu saya selalu bilang.. gak papa kok cuma dilihat aja giginya, nanti
boleh makan permen lagi apa enggak
Akhirnya saya pasrah duduk di
kursi pesakitan, karena saya pengen makan coklat, permen, ice cream lagi. Dan
ternyata, yang membuat saya ketagihan kembali ke dokter gigi, karena kursinya
bias dinaik turunkan hihihi.. . selain itu dikasih mainan sama dokternya.
Kebiasaan ke dokter gigi, terus
saya lakukan hingga bangku SMA, hasilnya gigi saya terawat, meski sedikit tidak
rata, tapi senyum saya manis kok :P. Nah setelah lepas SMA, saya jauh dari
orang tua, dan biaya perawatan gigi terbatas, maklum anak kuliahan. Tapi
untungnya teman satu kos saya, rata-rata mahasiswa dokter gigi. Waahhh
senangnya saya bisa periksa dan perawatan gratis, alias jadi “kelinci
percobaan” hahaha tapi saya selamat kok.
Dulu, teman-teman kos saya, yang
sekarang sudah jadi dokter gigi beneran, sering menasehati bahwa merawat gigi
itu juga gak kalah penting dengan merawat kesehatan yang lain. Malah, mereka
bilang penyakit yang dangerous bisa
muncul karena kita tidak peduli pada kesehatan gigi dan mulut. So kawan..
jangan lupa ke dokter gigi ya, minimal setiap enam bulan sekali, atau paling enggak satu tahun sekali lah kalau takut
ketemu dokter gigi. Nah saya ada tips nih, bagi yang penakut ke dokter gigi,
carilah dokternya yang ganteng atau yang cantik.. jadi mata kita jangan sampai
melirik ke alat-alatnya hehehe
Dan tahu gak karena kealpaan dan kemalasan saya, semenjak tinggal di
Surabaya, saya sering menderita gusi bengkak. Sepele memang, tapi ternyata bisa
kemana-mana, bahkan saya sempat menjalani bedah mulut (berasa kaya bedah rumah
aja) alias operasi kecil, gara-gara gusi bengkak. Nah lohh jangan sepelekan urusan
gigi dan mulut yaaa.
Awalnya, gusi bengkak yang saya
alami, disebabkan suka bersihin gigi pakai benang #dental floss mahaal :D, trus
kata dokter pertama, ini karena kena benang yang gak steril. Hampir tiap bulan,
gusiku bengkak, dan jawab dokter yang sama, karena “benang gak steril”,
pengobatannya pun hanya antibiotik, analgesic, dan dibersihkan bengkaknya.
Kalau aku tanya, apa karena karang gigi dok? Apa perlu scalling (istilah kedokteran untuk membersihkan karang gigi) ?
Dokternya jawab, enggak kok, giginya bersih. Hmm Dokter yang aneh.
Trus, karena hampir tiap bulan
dengan keluhan yang sama, saya coba pindah dokter, kali ini di rumah sakit yang
agak gede. Eh ternyata sama, malah
menjalar ke gigi yang sehat mo di bor segala.. hadewwh.. Gak kurang akal, saya
coba ke pusatnya perawatan gigi.. yaa mana lagi kalau bukan Rumah Sakit Gigi
UNAIR :D. Nah benar kan apa saya bilang, meski dirawat dokter gigi yang masih
sekolah, eh jangan dikira loh ecek-ecek,
disini saya bertemu dengan dokter gigi yang lagi study spesialis mm lupaaa
hihih. Namanya drg. Terence Wibowo.
Woooww saya beruntung bertemu
dengan drg. Terence, selain dokternya baik, lucu, dan edukatif sama pasien,
ternyata drg. Terence sekeluarga berprofesi dokter gigi semua, 3 generasi
menekuni dokter gigi, mulai dari nenek, papa, mama, kakak, adik, dan dia
semuanya dokter gigi, karena itu, mereka meraih rekor muri wewww… serasa the
right case on the right person :D.
Dari dokter inilah, case saya
terbongkar, apa penyebab bengkak. Tentunya hal ini didukung oleh sikap saya
yang kooperatif, saya menceritakan rekam medik saya, keluhan-keluhan. Ini
sangat membantu dokter untuk kesembuhan pasiennya loh :D, karena dokter bukan
dukun :p . Akhirnya, dinyatakan bahwa pasien (saya) sering terkena bengkak
di gusi, bukan karena benang atau pasta gigi. Tapi karena karang gigi yang udah
masuk ke gusi, yang bikin gusi saya meradang hampir tiap bulan, dan solusinya
adalah operasi kecil pada gusi, entah ini istilahnya apa – meski sudah berulang
kali dijelaskan drg. Terence- tapi saya suka lupa #hihi.
Pesan yang saya ingat dari
dokter, “Saya gak nakut-nakutin, tapi
itu tetap harus dioperasi, kalau ndak
nanti bengkaknya muncul ke pipi, gak mau kan pipinya benjol..?? gak usah takut,
nanti ditangani oleh dokter professional, dan itu jauh dari nyawa” jelasnya. Waduh dok.. meski jauh dari
nyawa, kalau salah suntik, atau salah potong kan juga deket tuh sama Ma-Ut :D.
Source : visualphoto.com |
Alhamdulillah, setelah operasi
itu semuanya lancar, dan saya tidak pernah menderita gusi meradang lagi. Tapi
syaratnya, harus rajin jaga kebersihan mulut, terutama bersihin karang gigi.
Menurut dokter, ada tipe gigi orang yang cepat sekali muncul karang gigi, dan ada
pula yang biar lebih 5 tahun, karang giginya sedikit. Nah, sebaiknya periksalah
gigi minimal setiap 6 bulan sekali, kenapa??? Karena kalau sudah kelewatan
alias kasep, biaya yang kita
keluarkan juga gak sedikit. Bisa-bisa biaya ke dokter gigi sama dengan biaya
travelling kamu ke Eropaaahh howwwaaahh mauuu??.
So sekali lagi, sehat itu penting
dan sehat itu mahal J.
Oh ya, ini juga penting, beberapa minggu yang lalu, saya ke dokter gigi lagi,
karena gusi saya tiba-tiba bengkak, setelah hampir 2 tahun gak papa. Terakhir
saya ke dokter gigi, bukan drg. Terence sih.. :p, sekitar pertengahan April –
Mei tahun lalu untuk bersihin karang
gigi. O la la… nampaknya saya lupa ke dokter gigi lagi :D, walhasil drg.
Terence langsung judge ini itu lah..
“waduh gusimu kenapa lagi nih.. kacauuu… kamu diet ya..?” selidiknya,
lalu saya cuma nyengir sambil jawab iya, kok tahu dok? … langsung deh diserang
berbagai pertanyaan, Whaattt drg. Terence bilang, kamu dietnya salah, so badan
kamu kurang nutrient, dan yang paling menderita gara-gara salah diet, adalah
gigi dan gusimu… kamu harus operasi lagi…! Kembali minggu depan, dengan foto
panoramic gigi mu ya…'
Ohh my Hotttt… rencana beli tiket
liburan ke India bataaall deh… rencana ketemuan sama Sharukh Khan
apalagii..gatottt alias gagal total.. hu hu hu… Kabhi kushi kabhi gam….Sakit Gusi Sakit Gigi Wa Salaaammm
Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati... karena kalo sakit gigi bisa ke dokter gigi...
ReplyDeletehehehe... kalau sakit hati.. cari lagi kang Nur xixixi
ReplyDelete