UJE dalam Dakwah |
Selepas shalat tahajud tadi pagi, Jumat 26 April 2013, saya
sempatkan membuka laptop sambil mengerjakan sisa pekerjaan semalam, dan iseng
membuka akun twitter sambil menunggu adzan shubuh
Biasanya banyak info-info bermanfaat yang saya dapat dari
twitter, baik mengenai bisnis, pendidikan maupun ilmu-ilmu agama dari beberapa
akun yang saya follow. Dan saya
sempat kaget membaca re-tweet (RT)
dari akun resmi milik Helmy Yahya yang menanyakan kebenaran berita meninggalnya
Ustad Jeffry
Sempat ingin segera me retweet,
tapi saya ragu karena pagi-pagi sekali beritanya sekitar pukul 3.30, khawatir
berita yang disebar hoax. Saya
tinggalkan sebentar pekerjaan saya, kemudian menelusuri sumber-sumber berita
tersebut, semakin santer saja berita meninggalnya Dai Gaul ini.
Hingga akhirnya saya membaca tweet post dari beberapa
orang yang saya tahu dan yakin akan kebenaran ucapannya, tiba-tiba saya terdiam
dan menghela nafas dalam-dalam sambil mengucapkan doa untuk Ustad muda ini.
Segera saya re-tweet berita tersebut,
dan saya share di wall facebook saya.
Saya sempat tidak percaya atas hal yang terjadi pada ustad
Jeffry atau yang biasa dipanggil UJE
ini, beberapa hari yang lalu saya sempat berpikir .. wah sebentar lagi
Ramadhan, pasti akan senang melihat banyak ustad-ustad yang memberikan renungan
qalbu di acara TV, seolah oase ditengah gersangnya tayangan-tayangan TV.
UJE adalah salah satu ustad yang saya
hormati karena cara beliau berdakwah yang penuh kharisma, selain paras wajahnya
yang tampan, suara lantunan ayat-ayat Quran yang syahdu menggetarkan jiwa, juga
caranya yang bijak dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan jamaah kajiannya.
Berita yang saya terima, UJE meninggal karena kecelakaan tunggal saat mengendarai motor
gede-nya (MOGE), Saya sempat berpikir
.. wah dari mana si UJE dini hari
kok pakai motor, kemudian saya mengingat hari.. ah ya tadi malam kan
malam Jumat, mungkin beliau baru pulang dari masjid atau baru selesai mabid
bersama binaanya. Sekuat tenaga saya usir prasangka prasangka buruk tentang
beliau, meski dulunya sempat saya dengar kehidupannya jauh dari jalan Islam.
Subhanallah, pilihan hidupnya untuk kembali ke Jalan Allah
membuatnya menjadi pribadi yang beruntung dan bermanfaat bagi seluruh alam.
Saya yakin diluar sana
bukan hanya saya yang tersentuh hatinya, ketika pertama kali mendengar lantunan
bacaan Al Quran-nya yang begitu merdu dikumandangkan di layar televisi. Saya
juga yakin diluar sana
ada lebih jutaan orang yang sadar untuk kembali ke Jalan Tuhan setelah
mendengar nasehat-nasehat santunnya. Dan
saya yakin bukan hanya saya saja yang masih tidak percaya atas kepergian UJE.
Tepat ketika adzan shubuh berkumandang, semakin santer
berita meninggalnya suami dari Upik UJE ini disiarkan, beliau meninggal akibat
kecelakaan tunggal di daerah Pondok Indah dan motor yang ditumpanginya menabrak
pohon palem, kabarnya jalanan licin. Ustad yang banyak digandrungi anak-anak
muda ini berniat pulang setelah selesai menghadiri acara kajian DAI.
Subhanallah.. lagi-lagi saya menyebut nama Allah, mendoakan UJE semoga amalan-amalan kebaikannya
diterima Allah, dan dihitung sebagai mati Syahid karena berdakwah memberikan
ilmu di Jalan Allah. Allah benar-benar memuliakan hambanya yang bersungguh-sungguh
di jalannya, hanya orang-orang pilihan Allah yang meninggal di hari Jumat,
puncak-puncaknya kebaikan hari.
Saya termenung, memikirkan kebaikan-kebaikan apa saja yang
sudah saya perbuat beberapa hari ini, adakah orang-orang yang tersakiti dengan
lidah saya, adakah kecurangan-kecurangan yang tidak sengaja saya lakukan….
Astaghfirullahaladzim
Menyesal pagi ini saya tidak menyempurnakan qiyamul lail
karena sedikit terlambat bangun, menyesal saya mengurangi kekhusyukan shalat
sunnah fajr, kerena memikirkan pekerjaan, menyesal saya melewatkan tilawah al
quran yang saya tinggalkan beberapa minggu ini dengan alasan sibuk, menyesal
dan menyesal … dan jika pagi ini saya juga menjadi daftar dalam catatan
malaikat maut .. pasti sesal itu tak akan berguna..
“….. walaupun hidup seribu tahun .. jika tak sembahyang ... apa gunanya....” tiba-tiba suara merdu UJE yang melantunkan nasyid ini bergema di telinga saya..
MashaAllah Ustad Jeffy Al
Buchari, dalam kematianmu pun engkau masih mampu membuat orang lain mengingat
Allah, merindukan Rabb-nya, mengikuti kembali Jalan Islam.. Ribuan jamaah yang
menyalatkanmu di Masjid Istiqlal, ribuan orang mengantarkanmu menuju
peristirahatan, jutaan orang mendoakan di berbagai kota.
Semoga engkau tersenyum di surga
menikmati jerih payahmu di dunia ditemani bidadari surga yang bermata jeli, dan
semoga kemuliaan atas keluarga yang ditinggalkan
Allahumma firlahu warhamhu wa’afihi wafu’anhu
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)