Maaf ya kawan,
bukan niat hati untuk tidak sayang dan peduli pada pecinta Kelinci, tapi apa
daya lidah memang tidak bisa bohong, saya akan sedikit berbagi cerita tentang
lezatnya makan sate kelinci!
Indonesia
memang dikenal dengan berbagai macam menu special dan rasanya yang “strong”
alias nendang banget. Salah satu menu
favorit yang sudah dikenal dunia adalah Sate – Satay. Kalau kita mengunjungi
beberapa daerah, ada banyak jenis sate yang kita ketahui, mulai dari Sate Ayam
khas Madura, Sate Lilit Bali, Sate Padang, Sate kerang, hingga yang satu ini
Sate Kelinci!
Sate Kelinci,
banyak dijumpai didaerah beriklim sejuk, mungkin karena pengembang-biakan
kelinci lebih mudah kali ya.. Saya
sih geli juga kalau lihat kelinci yang masih hidup, karena saya bukan pecinta
binatang hehehe.
Ini adalah
pengalaman ketiga bagi saya, berwisata kuliner sate kelinci, pertama saya makan
sate kelinci di daerah Tretes Pandaan, kedua di Kota Batu, dan yang ketiga di
sini, kawasan Agrowisata Wonosari Lawang Malang.
Wahh.. ini
benar-benar sate kelinci yang paling enak menurut saya dibanding yang sudah
pernah saya makan, dan ternyata pemiliknya ini “Ahlinya Sate Kelinci”. Saya
memesan 1 porsi yang berisi sepuluh tusuk Sate, dengan lontong sebagai
pengganti nasi. Karena menurut Mas Ardi, anak dari pemilik warung ini, paling
enak makan sate kelinci ya sama lontong, jelasnya dengan aksen jawa Malang yang
khas!
Sembari
menunggu sate saya siap, saya mencoba berbincang tentang sate kelinci sambil
tak lupa “klik klik kamera” untuk mendukung tulisan saya J. Penjual warung Sate Kelinci ini sangat ramah dan
bersahabat, mereka banyak memberikan ilmu-ilmu baru tentang karakter daging
kelinci, khasiat dan manfaat beberapa bagian dari kelinci, serta tips rahasia
bagaimana membuat sate kelinci yang lezat.. ahaa senangnya saya!
Mas Ardi
adalah anak kedua dari empat besaudara, dia baru adalah mahasiswa baru jurusan
tata boga di sebuah universitas di Malang! Woww saya salut dengan keluarga ini,
karena mereka mendidik anak-anaknya untuk mandiri dan menjadi entrepreneur.
Obrolan kami sangat nyambung dan menyenangkan. Mas Ardi ini ternyata sudah
punya usaha burger sejak kelas 2 SMP, dan Kakaknya yang kini sudah semester
akhir ITN Malang, juga punya usaha sendiri. Two Thumbs for this Family!
Selang
beberapa menit, sate saya siap! Nampaknya saya sangat kelaparan, hingga lupa
mengambil gambar Sate dan Lontong saat pertama dihidangkan hehehe. Bener deh..
ini sate nya lezat bin mak nyuss! Dagingnya lembut, bumbu satenya pas di lidah
saya. Satu porsi dibandrol cukup murah, Cuma 20,000 saja! Alhamdulillah kenyang
Saya mencoba
bertanya lebih dalam lagi, layaknya wartawan yang sedang meng-interview
narasumber nya. Dari diskusi ini saya tahu bahwa Kelinci yang digunakan adalah
yang sudah berusia 3 bulan, dan hanya yang berjenis kelamin laki-laki, itupun
tidak semua bagian dari daging kelinci ini bisa dibuat untuk Sate. “Kalau kita menggunakan daging bagian perut
kelinci, pasti nanti satenya amir” jelas Mas Ardi.
Ayah Mas Ardi
ini mulai membuka usaha sate kelinci sejak tahun 1998, dan ini adalah warung
pertama mereka, hingga akhirnya kini sudah punya restoran yang lebih memadai di
Jalan Surabaya – Singosari, menurut Mas Ardi menu di sana lebih lengkap, ada
Bakso daging kelinci, Rica-rica Kelinci, Gulai Kelinci, dan Sate Kelinci.. wah
wah wahh.. semakin bergoyang lidah saya hahahaha.. next trip deh!
Oh yaa… cirikhas
dari daging kelinci itu berwarna PINK sebelum dibakar, teksturnya lembut, dan
ketika dibakar tidak terlalu banyak mengeluarkan asap seperti daging ayam.
Kandungan proteinnya tinggi, dan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah..
waahh jadi inget jaman kuliah di Teknologi Pangan nih..
Selain teknik
pengolahan yang benar dan baik, arang kayu yang digunakan juga sangat
berpengaruh pada kelezatan sate kelinci. Ada khasiat lain dari bagian kelinci yang bisa
dimanfaatkan, yaitu otak kelinci dan empedu. Konon katanya otak kelinci itu
sangat bagus untuk perempuan yang bermasalah dengan kesuburan, sedangkan
empedunya itu bagus untuk penderita asma.
“Otak kelinci itu kecil mbak.. seujung jempol, tapi manfaatnya besar,
untuk perempuan yang bermasalah dengan kesuburan, kalau empedunya itu bagus
untuk penderita asma, langsung ditelan mentah-mentah InsyaAllah sembu”
Jelas Mas Ardi
Sate Kelinci - Lontong (Rabbit Satay - Mashed Rice) |
Hmm makanan
yang lezat, percakapan yang renyah .. semua menyatu dalam perjalanan kali ini!
Selamat berburu kuliner ;)
Huwiiikkkkkkk gue dulu gak doyan makan bukan karena sayang kelinci tapi jijay aja, tapi waktu ke malang dulu nyicipi piringnya temen. kok ya enaaaaak hahahahaha... ngiler ah
ReplyDeleteSumpaah yang ini enak banget.. dagingnya empuk, smooth dan sedap.. ga ada bau amis2nya.. kalau yang di Batu itu hot plate.. ga enak and amis
DeletePiringnya temen dicobain?
DeleteEnak?
Hmmm... Pemain kuda lumping ya?
Hahahaha
Nnt pasti mau dicobak nih.. seru jadinya Ericka..
ReplyDeletehehehe okey kak :) saya juga pingin kembali lagi.. satenya enak dan murah
Deletemaaf ka mau tanya posisi persisnya sebelah mana ya kak ?
ReplyDeletewarungnya memang gak keliatan kalau yang di Jalan Raya Lawang, dari arah Surabaya ada di kanan jalan. Saya lupa tepatnya di mana, yang jelas sebelum pasar Lawang
Delete